Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Perempuan Dalam Jeratan Bisnis Kapitalis

Sabtu, 21 Maret 2020 | 11:00 WIB Last Updated 2020-04-03T02:15:17Z
Lorong Kata - Perbincangan tentang perempuan memang tak pernah ada habisnya. Selalu saja ada hal-hal menarik untuk diperbincangkan. Terlebih saat ini persoalan demi persoalan terus mendera kaum perempuan. Berbagai persoalan yang membelit kaum perempuan tidaklah berdiri sendiri. Artinya persoalan perempuan adalah persoalan yang terkait dengan persoalan lainnya, atau dengan kata lain, persoalan perempuan adalah persoalan sistemik, persoalan yang lahir dari sistem yang diterapkan saat ini.

Dikutip dalam Toptenreviews.com, banyak negara yang menjual wanita secara langsung. Mereka mempunyai industry sex dengan pendaptan triliyunan per tahun. Amerika mendapat sekitar Rp. 130.000.000.000.000 per tahun, Jepang mendapat sekitar Rp. 452.000.000.000.000 per tahun. Industry sex menghasilkan lebih besar daripada gabungan omset perusahaan IT dunia seperti Microsoft, Google, Amazon, eBay, Yahoo!, Apple, Netflix, EarthLink.

Mendalami Akar Masalahnya

Betapa kemiskinan, pelecehan, penindasan, dan eksploitasi menghimpit kaum perempuan dimanapun ia berada. Hal ini terjadi tidak lepas dari sistem yang diemban dan diterapkan di berbagai negara. Sistem Kapitalisme sebagai sistem yang diterapkan oleh kebanyakan negara di dunia, termasuk Indonesia, memiliki cara pandang yang khas dan akan mempengaruhi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Saat ini, perempuan diperlakukan dan dipandang sebagai komoditas dan "mesin pencetak" uang.

Sistem kapitalisme memelihara kondisi lingkungan materialistik dan konsumtif agar sistem ini tetap bertahan, salah satunya dengan meluncurkan gempuran serangan propaganda yang mendukung sistem melalui berbagai media. Kapitalisme membuat kemolekan tubuh dan kecantikan perempuan dijadikan aset iklan, model, film, video porno, penghibur, maupun pekerja seks yang dapat menyumbangkan pajak yang besar bagi negara.

Selain itu, dalam dunia bisnis perempuan menjadi warna baru. Perempuan menjadi kekuatan magnetis yang dapat menyihir pelanggannya sebagai medium promosi. Kita ambil contoh iklan otomotif yang tidak ada kaitannya langsung dengan perempuan. Dijual dan ditawarkan melalui perempuan seksi dan berpakaian minim. Hal ini jelas menyiratkan bahwa sang model menjadikan tubuhnya sebagai medium magnetis dalam menjual produksi otomotif tersebut. 

Tubuh perempuan dijadikan promosi agar barang yang dijual laris di pasaran. Permainan kapitalis yang menjadikan perempuan sebagai komoditas merupakan kejahatan yang mengerikan namun hal ini tidak disadari oleh perempuan. Dalam hal ini perempuan tidak sadar menjadi objek eksploitasi seksual karena tubuhnya merupakan konsumsi menyenangkan bagi pria.

Islam Memuliakan Wanita

Islam memuliakan perempuan di tengah penghinaan terhadap perempuan. Islam memerintahkan manusia untuk menghormati ibu (perempuan) tiga kali lebih dulu dibandingkan ayah. Melalui lisan Rasulullah Saw, diterangkan bahwa perempuan yang taat kepada suami, pahalanya menyamai orang yang berjihad di jalan Allah. Ketaatan ini bukanlah ketaatan "buta", tapi dengan dilandasi menaati perintah Allah dan keyakinan dalam memenuhi perintah Allah pasti ada jaminan kebaikan dan pahala dari Allah SWT. Dalam Islam wanita merupakan nikmat Allah yang paling mulia, apabila ia bertakwa kepada Allah dia adalah wanita shaliha yang diibaratkan sebagai sebaik-baiknya perhiasan dunia.

Dalam riwayat yang lain disampaikan, barang siapa yang diamanati oleh Allah seorang putri, dan dididik secara baik, maka ia mendapat jaminan surga. Peran perempuan di keluarga, masyarakat, bahkan bernegara sangat besar dan berpengaruh. Terutama dalam mendidik anak yang merupakan jembatan masa depan, wanita dinilai sangat istimewa karena wanita dinobatkan sebagai tonggak peradaban dunia. Hal ini disebabkan karena dari rahim wanitalah para generasi-generasi penerus terlahir di dunia dan berkat didikan wanita pula lah para generasi tersebut mengarahkan kemana peradaban dunia ini akan dibawa.

Jelas sekali bahwa sebenarnya Islam sangat menjaga wanita, menjadikannya mulia. Allah memberikan pesan untuk kaum wanita sebagai bentuk kasih sayang dan penjagaan Allah kepada kaum wanita, diantaranya Islam melarang seksualisasi perempuan dan memerangi pandangan tentang perempuan sebagai inferior seolah-olah dia hanya sebuah tubuh dan komoditas, dan dilarang untuk menganggap perempuan sebagai objek seksual yang tersedia; melainkan, dia harus dilindungi dari degradasi dan penghinaan ini. Oleh karena itu, perlu untuk mewajibkan para perempuan atas pakaian Syariah, melarang pemakaian make-up di depan pria asing.

Islam pun mengorganisir hubungan antara laki-laki dan perempuan, melarang pertemuan rahasia, melarang perempuan bergaul bebas dengan laki-laki asing, dan memastikan tidak ada atmosfer khusus yang dapat mengarah pada hubungan tidak sah atau perilaku yang meragukan yang dapat memicu kecemburuan, membangkitkan keraguan, mengguncang masalah kepercayaan, dan merujuk pada kekerasan. Ketika perempuan mendapatkan tugas utama sebagai ibu serta pengatur rumah tangga dan penyelamat bahtera rumah tangga, maka perempuan tidak dibebani tugas untuk bekerja menafkahi dirinya sendiri.

Tugas tersebut dibebankan kepada laki-laki (suaminya, ayahnya, ataupun saudaranya). Dengan kewajiban masing-masing dari ibu dan ayah, maka anak-anak akan terjamin kehidupannya. Namun demikian, perempuan tetap boleh bekerja dan memainkan peranan lain dalam kehidupan bermasyarakat, selain peran dalam keluarga seperti yang telah disebutkan. Keberadaan dokter, guru, perawat, hakim, polisi perempuan, adalah beberapa profesi yang dapat ditekuni perempuan dan sangat penting bagi keberlangsungan kesejahteraan masyarakat.

Jelas hanya Islam lah yang memuliakan wanita dan melindungi harkat dan martabatnya.

Penulis: Dewi Sartika (Pengiat Opini Media Muslimah Kolaka)
×
Berita Terbaru Update