Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kapitalisme Sekuler Mencetak Generasi tanpa Jati Diri

Kamis, 26 Januari 2023 | 16:44 WIB Last Updated 2023-01-26T08:44:33Z

Tya Ummu Zydane

LorongKa.com -
Gempuran gaya hidup kapitalis membuat remaja masa kini nekad melakukan apapun demi mencapai sebuah keinginan. Sungguh miris, remaja yang sejati menjadi agent of change justru menjadi pelaku kriminalitas.


Seperti yang terjadi di Makassar Sulawesi Selatan. Dua orang remaja melakukan pembunuhan berencana pada seorang bocah 11 tahun bernama Fadli yang mereka culik, lalu di cekik dan kepala sang bocah di benturkan ke dinding.  AR(17) dan AF(14) tega membunuh bocah tak bersalah karena ingin mendapatkan uang banyak dengan cara yang cepat. Sebelumnya mereka sudah terlebih dahulu menghubungi calon pembeli organ tubuh manusia di website, karena tidak ada jawaban mayat korban di buang dijalan. Dikutip dari laman detikSulsel Selasa( 10-01-2023)


Moral Remaja kian Kritis


Sungguh miris melihat prilaku generasi saat ini yang minim visi. Sibuk mengejar duniawi dan haus akan eksistensi. Sistem Kapitalis telah menghasilkan produk generasi yang bobrok mental dan tidak punya visi misi besar untuk kebaikan dunia apalagi untuk akhirat.


Hal itu mengakibatkan remaja susah mengontrol diri mereka untuk menghadapi situasi tertentu yang berakibat remaja mulai mencoba-coba. Ini menyebabkan individu remaja menjadi rentan berperilaku melanggar aturan bahkan melakukan tindakan kriminal.


Moral remaja benar-benar sudah kian kritis dan sangat membuat miris. Tidak hanya perbuatan kriminal, beberapa waktu lalu terungkap ratusan pelajar SMP dan SMA di Ponorogo Jawa Timur mengajukan dispensasi nikah, remaja yang masih belia itu telah melakukan perzinahan sehingga menyebabkan mereka hamil di luar nikah. Berdasarkan data dari pengadilan tinggi agama Surabaya, pengajuan dispensasi nikah yang dimohonkan oleh para remaja sebanyak 15.212 kasus di tahun 2022. Dan yang sangat membuat hati teriris, 80 persen diantaranya hamil di luar nikah.


Sekularisme telah berhasil menjadikan remaja jauh dari ajaran agamanya, sehingga melahirkan gaya hidup hedonis dan liberalis, lifestyle bebas dan liar. Hedonisme membentuk remaja menjadi generasi muda yang habersenang-senang mengejar materi sebanyak - banyaknya dan memuaskan syahwat dengan berbuat sesukanya misalnya berpacaran hingga berzina.  Sistem pergaulan liberal menjadikan remaja bebas berbuat semaunya. Tidak ada standar halal -haram dalam kehidupan mereka. Walhasil, pergaulan laki-laki dan perempuan tidak memiliki batasan. Pamer aurat, ikhtilat, kholwat, tabarruj, menjadi pemandangan sehari-hari di dunia remaja.


Pentingnya Peranan Negara


Negara adalah pihak yang mengatur individu dan juga masyarakat. Namun, aturan yang negara terapkan saat ini justru mendorong remaja untuk bergaul bebas. Misalnya terkait pornografi, negara bersikap lemah dan cenderung abai terhadap maraknya pornografi di televisi, game maupun media sosial. Video - video yang panas mudah sekali diakses baik melalui YouTube, Tiktok, maupun yang lainnya.


Tidak adanya sanksi tegas bagi pelaku pornografi dan pornoaksi. Membuat mereka bebas tampil tanpa batasan bahkan banyak publik figur dengan jutaan pengikut yang mayoritas remaja muslim yang merupakan pelaku pornografi dan pornoaksi demi konten dan cuan. Sedihnya, hal itu luput dari riayah pengurusan negara. Negara seolah-olah menutup mata terhadap maraknya pornografi dan sekaligus penetrasi pelaku aneka kanal media yang katanya ramah anak. Negara memang memiliki lembaga yang bertugas melakukan patroli cyber tetapi tidak tampak aktivitasnya untuk menjewer para pengunggah konten-konten pornografi.


Solusi Tuntas Permasalahan Remaja


Tidak ada jalan lain untuk melematkan generasi yang rusak saat ini selain kembali kepada sistem Islam. Sistem Islam akan mewujudkan solusi permasalahan  remaja hingga tuntas dengan beberapa mekanisme, diantaranya:


Pertama, sistem Islam akan membentuk akidah yang shohih pada setiap individu warga negara termasuk para remaja. Penanaman akidah ini dilakukan dengan mengoptimalkan peran orang tua dalam pendidikan anak serta pendidikan melalui sekolah - sekolah. Sekolah dalam Sistem Islam menanamkan akidah yang kukuh, yang kuat, yang produktif sekaligus mengajarkan ketaatan pada semua aspek kehidupan, baik aspek ibadah, akhlak maupun muamalah.


Kedua, Sistem Islam akan menerapkan sistem pergaulan yang Islami dengan melarang khalwat, ikhtilat, terbukanya aurat dan zina. Pria dan wanita akan hidup secara terpisah, invisol, kecuali pada kondisi yang dibenarkan secara syarak.


Ketiga, Perlu diterapkannya sistem sanksi dalam Islam bagi pelanggar syariat. Orang yang membuka auratnya di depan publik akan mendapatkan sanksi sesuai ijtihad Khalifah atau wakilnya. Sanksi tersebut bisa berupa denda, dera, penjara atau yang lainnya. Begitu pula aktivitas kholwat, ikhtilat, zina, pemerkosaan, aborsi dan sebagainya. Semua dihukum tegas dalam konsep Islam.


Keempat, Negara wajib mengatur dan mengawasi media, baik media massa maupun media sosial. Termasuk media - media elektronik agar hanya menyiarkan konten - konten atau tayangan -tayangan yang tidak bertentangan dengan syariat.


Kelima, pernikahan anak bukanlah perkara terlarang dalam Islam, bahkan hukumnya boleh. oleh karenanya setiap individu yang siap menikah akan diizinkan menikah walaupun usianya masih muda. Tak perlu prosedur yang rumit - rumit. Demikian solusi Islam untuk menyelesaikan persoalan agar remaja tidak berzina dan hamil di luar nikah.

Wallahu'alam (UZ)


Penulis: Tya Ummu Zydane, Aktivis Dakwah.

×
Berita Terbaru Update