Notification

×

Iklan

Iklan

Artikel Terhangat

Tag Terpopuler

Berkedok Diplomasi, Mengkhianati Keadilan!

Selasa, 24 Juni 2025 | 08:53 WIB Last Updated 2025-06-24T00:53:50Z

Nova Norhapipah

LorongKa.com - 
Baru-baru ini Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto membuat pernyataan pada saat konferensi pers bersama Presiden Prancis, Emmanuel Macron dengan mengeluarkan statement yang mengatakan siap mengakui kemerdekaan Israel dan akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika Israel mengakui kemerdekan Palestina. Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa solusi dua negara merupakan jalan satu-satunya untuk mencapai kedamaian yang tepat Indonesia siap menyumbangkan pasukan perdamaian di kawasan tersebut. Ungkapan presiden yang mendukung solusi dua negara ini merupakan jebakan narasi solusi dua negara buatan Inggris dan Amerika. (CNNIndonesia, 15/06/2025) 


Pada tanggal 28 November 2023, Presiden AS Joe Biden pernah mengatakan solusi dua negara merupakan cara tepat untuk mengatasi konflik antara Israel dan Palestina. Solusi dua negara ini satu-satunya pilihan tepat agar dapat menjamin keamanan jangka panjang antara Israel dan Palestina, serta dapat memastikan jaminan kesetaraan kedua negara tersebut.  



Statement Presiden Prabowo tersebut merupakan bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan rakyat Gaza, yang siap mengakui kemerdekaan Israel apabila memberikan kemerdekaan melalui solusi dua negara. Selama ini rakyat Palestina mengorbankan segalanya untuk mempertahankan tanah kelahirannya dan kiblat pertama kaum muslim seluruh dunia. Bahkan mengkhianati perjuangan para penakluk di masa khalifah Umar, pasukan Sultan Salahuddin, korban Nakba, intifada dan martir taufan al Aqsa. Mereka mati-matian berjuang membebaskan Palestina dari genggaman musuh Islam. Zionis Yahudi Israel adalah sekumpul pendatang yang merampas wilayah Palestina dari pemiliknya, yaitu umat Islam. Umat Islam memperoleh tanah Palestina melalui penyerahan secara de jure oleh Uskup Patriark Sophronius kepada Khilafah Umar bin Khaththab ra. Pada 637 M melalui perjanjian Umariyah. Umat Islam telah melakukan jihad, menyirami tanah Palestina dengan darahnya sehingga wilayah ini merupakan tanah kharajiyah. (Muslimahnews.net, 16/06/2025)



Klaim bahwa statement presiden hanya sebagai taktik diplomatik untuk menekan zionis agar mau mendengar suara kita hanyalah ilusi belaka. Jangankan suara kita, selama ini PBB saja tidak didengar dan perjanjian internasional selalu dilanggar. Hingga sulit untuk percaya bahwa Israel akan mau mendengarkan. Justru keterlibatan Indonesia dalam normalisasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas pembantaian terhadap Umat Muslim di Gaza dapat memicu dan kontroversi hingga dapat merusak reputasi Presiden serta citra Indonesia sebagai negeri-negeri muslim terbesar. Hal ini, dapat menimbulkan pertanyaan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak dan keadilan bagi muslim di seluruh dunia, serta dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam memperjuangkan isu-isu keumatan sesuai dalam UUD Indonesia yang berbunyi, “menghapuskan penjajahan di atas dunia”.


Betul adanya bahwa kita menginginkan agar genosida segera berakhir dan dihentikan hingga muslim Palestina segera bisa mengenyam kemerdekaannya. Tapi bukan berarti harus dengan solusi dua negara, karena zionis terbukti tidak pernah punya niat baik. Tujuan Israel hanyalah ingin melenyapkan juga menghilangkan warga Gaza dan menguasai Palestina secara keseluruhan.


Satu-satunya solusi tuntas mengatasi permasalahan yang terjadi pada kaum Muslim hanya dengan jihad dan persatuan umat Islam semesta di bawah komando khalifah. Justru yang harus dilakukan adalah lebih serius, sungguh-sungguh dan konsisten memperjuangkan tegaknya kepemimpinan Islam melalui thariqah perjuangan Rasulullah saw. Jihad dan Khilafah adalah agenda utama umat Islam di seluruh dunia untuk membebaskan Palestina juga negeri-negeri Muslim dari hegemoni kapitalis. 


Khilafahlah yang mampu menggabungkan seluruh negeri-negeri Muslim, termasuk pada kawasan Timur Tengah. Khilafah juga akan mengaeahkan seluruh pasukan dari negeri-negeri Muslim dalam jumlah yang sangat besar dengan perlengkapan senjata yang luar biasa hingga mampi melenyapkan zionis israel. Khilafah juga mampu menghadapi adidaya AS dan sekutunya yang menjadi bakingan Zionis sekarang. Saat negara adidaya AS mengarahkan sekutunya untuk menyerang kaum Muslim Palestina, Khilafah juga akan mengarahkan seluruh pasukannya dari penjuru negeri-negeri muslim unruk menghadapi hingga mengalahkan seluruh kekuataan adidaya yang menjadi bekingan Zionis selama ini.


Keberhasilan Khilafah tidak perlu diragukan lagi dalam membebaskan Palestina karena sudah terbukti dalam catatan sejarah. Pasukan Shalahiddin al-Ayyubi berhasil membebaskan Palestina dari rantai tentara Salib pada 27 Rajab 583H/1187 M.  


Penulis: Nova Norhapipah.

×
Berita Terbaru Update