Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Opini: Ketika Amanah Hanya Fatamorgana

Jumat, 23 Maret 2018 | 13:22 WIB Last Updated 2018-03-23T05:22:21Z
Irsan, Penulis Opini
Opini, Lorong Kata --- Ketika menjadi seorang pemimpin seolah-olah kewajiban, mungkin hal itulah yg menjadikan sebagian orang berlomba-lomba menjadi pemimpin, dan mayoritas mereka gemar memimpin suatu Negara, yah mungkin sudah sangat jelas di mata kita bahwa hasrat yang sangat buas mendorong mereka untuk berada di posisi itu.

Tentu realita tidak mampu berbohong bahwa semua itu hanyalah keharusan tanpa di sertai tanggung jawab dan bahkan mereka lalai dari tanggung jawab.

ketika dalam pidato mereka berteriak dengan merdu dan lantang tentang keadilan, kesejahteraan, kemakmuran akan tetapi lihatlah rakyat semakin melarat dan berlarut larut dalam kemiskinan.

Apakah suara merdu itu bisa dipegang teguh?

Tanyakan pada hati nurani kita masing-masing.

Kita hanya bisa melihat mereka mendebat menyembunyikan kebohongan di balik peci hitam dan baju batiknya yg sungguh mahal harganya lalu mereka seolah-seolah mengajarkan kesederhanaan, merekalah yang memegang kendali sepenuhnya atas hak-hak kita.

Mari buka mata dan nalar kritis kita kemudian lihatlah KKN di mana mana pada hal orang-orang selalu mengatakan bahwa Negara Kita Negara kaya tapi kok kita melarat dalam kemiskinan.

Kita seolah menjadi pengemis di Negeri sendiri ataukah kekayaan kita memang di peruntukan kepada mereka yang katanya bersuara merdu nan elok.

Maka dari itu waspadalah dgn calon-calon pemimpin baru di Negeri tercinta kita ini, jangan sampai kita kecewa kesekian kalinya dan jangan berikan kepercayaan penuh itu terhadap mereka sekali lagi mereka picik kawan.

Berat dan sudah memang tinggal di Negeri yang katanya jelas ideologinya. Dan katanya berdemokrasi tapi nyatanya kebijakan hanya dibalik tirai untuk rakyat.

Bagaimana kelanjutan hidup kita, anak kita, cucu kita, yah biarlah waktu yang menjawab yang jelas hidup kita harus terus berlanjut  dengan melakukan perubahan bukan justru mengikut pada suara-suara teriakan yang katanya merdu nan elok.

Penulis : Irsan
×
Berita Terbaru Update