Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Optimalisasi BDR di Masa Pandemi

Sabtu, 25 Juli 2020 | 09:16 WIB Last Updated 2020-07-25T01:16:59Z
Nur Hasanah, S.S
LorongKa.com - Pandemi belum berakhir. Beberapa wilayah Indonesia masih zona merah. Bahkan ada wilayah dalam zona oranye atau kuning berubah menjadi merah pasca new normal. Hal ini membuat beberapa sekolah dalam wilayah tersebut harus menerapkan belajar dari rumah (BDR).

Penerapan BDR dirasa kurang optimal baik bagi guru atau murid. Masyarakat merasa khawatir dengan masa depan pendidikan anak-anaknya karena penerapan BDR kurang optimal.

Selain daring (online), beberapa sekolah juga menerapkan luring (tatap muka) dengan syarat mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak dan sering cuci tangan. Dalam sepekan luring hanya sekali atau dua kali itupun dengan beberapa shif untuk menghindari kerumunan dalam jumlah besar.

Kendala ekonomi menjadi salah satu faktor pelaksanaan daring. Tidak mampu membeli kuota, bahkan tidak memiliki gadget. Kedua orang tua bekerja sehingga tidak ada yang mendampingi anak belajar.

Tidak hanya orang tua murid yang mulai puyeng dengan penerapan daring guru di sekolah juga sama. Guru dituntut kreatif dalam penyampaian materi daring. Membuat video-video kreatif, file-file yang harus dikirim kepada murid.

Tidak berhenti disitu, guru juga harus membuat laporkan yang harus dilaporkan kepada kepala sekolah hingga ke pusat. Segudang problem DBR yang harus disikapi secara positif. Adanya pandemi merupakan takdir yang harus kita jalani. Namun keberadaan pandemi tidak lantas membuat kita putus asa.

Pandemi adalah masa kebanyakan orang bekerja diluar dari kebiasaannya Kreatifitas muncul, penguasaan teknologi menjadi tuntutan, orang tua yang kebanyakan menyerahkan pendidikan anaknya kepada guru, saat ini harus mereka didik sendiri karena itu adalah tugas utama orang tua yaitu mendidik anak-anaknya.

Sikap empati dan peduli muncu, sang kakak biasa cuek dengan tugas adik-adiknya saat ini kakak lebih peduli untuk membantu tugas adik-adiknya. Bahkan tetangga juga turut andil meminjami gadget atau memberi kuota kepada tetangga yang tidak punya.

Guru dan wali murid yang jarang komunikasi kecuali acara-acara besar sekolah, saat ini mereka setiap hari komunikasi untuk pelaksanaan daring.

Sisi positif inilah yang harus kota optimalkan agar pelaksanaan BDR berjalan maksimal. Membentuk manusia-manusia kreatif dengan penguasaan teknologi dan tahan banting dengan adanya pandemi. Wallahu a'lam bishowwab.

Penulis: Nur Hasanah, S.S
×
Berita Terbaru Update