Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Puisi "Nyala Untuk Syam"

Minggu, 18 Oktober 2020 | 13:23 WIB Last Updated 2020-10-18T05:27:06Z

Nyala Untuk Syam

Ummu Syam

 

Antara

Tank-tank, roket dan rudal

Para mujahid memekikkan takbir

Anak-anak menangis, menjerit ketakutan

Para ibu berlarian

 

Kawan,

Kita telah terapit

Oleh garis waktu kesombongan

Bersembunyi dari dinding realita

Bersikap tak peduli

Ah, biarkan saja. Itu bukan urusan kita!

Memangnya ada apa?

 

Barangkali...

Mata kita sudah tertutup?

Atau benar-benar sudah tertutup?

 

Barangkali...

Telinga kita sudah tuli?

Atau benar-benar sudah tuli?

 

Dialah...

Dian yang tak kita isikan cahaya

Bumi Syam yang

Telah lama gelap gulita

Menjadi mangsa

Musuh-musuh Islam

Yang rakus

 

Bukankah bumi Syam

Adalah rumahku dan rumahmu juga?

Lalu, kenapa kita diam?

Kenapa kita belum juga membawa cahaya ke setiap sudut bumi Syam?

Ke rumah-rumah para syuhada?

Dan ke setiap hati para ahli surga?

 

Sadarkah...

Syam kita sedang terluka

Pusat keilmuan dihancurkan

Para penghafal Al-qur'an diburu

Oleh mesiu, ranjau, dan senjata mematikan lainnya.

 

Tak ada lagi kebahagiaan

Tawa canda, langkah-langkah ceria malaikat-malaikat kecil

Semuanya berubah...

 

Darah menggenangi jalan-jalan

Suara azan tak lagi terdengar gagah

Hanya tangisan demi tangisan,

Dan jeritan demi jeritan

 

Sanggupkah kita menjawab

Ketika mereka bertanya,

"Yaa ayyuhal muslimin, di manakah kalian??''

Yaa Allah, ampuni kami

 

Ini tentang rumah kita,

Tentang tubuh muslim yang tercabik-cabik,

Tentang persatuan yang tercerai berai

 

Syam

×
Berita Terbaru Update