Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Agama Yang Bertuhankan Teknologi

Selasa, 16 November 2021 | 16:28 WIB Last Updated 2021-11-16T08:35:03Z

Berliana zahrah

LorongKa.com - 
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin hari semakin berkembang. Kecerdasan buatan ini tidak hanya memudahkan kehidupan kita sebagai manusia, tetapi juga dapat membahayakan.


Apa sih bahayanya? Para pakar mengungkapkan adanya kemungkinan AI lebih pintar dari manusia sehingga dapat mendominasi dunia. Wahh serem, juga, yah.


Lalu apa hubungannya dengan agama? Agama yang bertuhankan AI?


Mantan ahli computer google yaitu Anthony Levandowski berhasil menciptakan agama baru melalui AI. Dilansir dari Christian Times, Anthony mengajukan permohonan untuk mendirikan gereja baru bernama “Way of the future” (WOTF) ke pemerintahan AS pada Mei 2017.


Anthony mendaftarkan diri sebagai CEO dan presiden WOTF di dalam dokumen permohonan juga dijelaskan bahwa tujuan dari WOTF adalah mengembangkan dan mempromosikan prinsip ketuhanan berdasarkan AI.


Anthony percaya bahwa AI akan mengubah eksistensi manusia. Bahkan, AI sendiri dapat menilai apakah spesies manusia nantinya dapat bertahan atau tidak. Ouhh wow, merinding, ga sihh, bacanya?


“Nanti, para pengikut WOFT akan bisa berbicara dengan tuhan secara langsung dan Bahagia karena tuhan mendengarkan doa mereka “ - Anthony Levandowski.


Kelompok keagamaan ini ingin berpartisipasi dalam pembinaan masyarakat melalui AI demi memahami dan menyembah tuhan sehingga Anthony menciptakan sebuah robot tuhan. Dalam wawancara dengan Wired, ia menjelaskan bahwa robot tuhan akan memimpin agama barunya dan Agama ini memiliki kitab lohh yang bernama The Manual. Uniknya, WOFT telah diberikan status bebas pajak oleh Internal Revenue Service.


Sekarang pertanyaannya apakah tuhan itu bisa mengabulkan doa-doa mereka atau Cuma didengarkan saja? Robort bisa mengabulkan permintaan? Doraemon? Menurutkalian, gimana nihh, Back to topic.


Anthony yang saat ini bekerja di Uber mengeklaim apabila pengikutnya nanti dianiaya maka mereka mungkin perlu memiliki negara sendiri. Segala sesuatu pada rumah ibadah tersebut akan menjadi sumber terbuka dan pengikutnya akan memiliki akun media social khusus untuk hal tersebut.


Dan kabarnya sekarang gereja itu sudah di tutup  Seperti dikutip dari The Verge via TechCrunch, Minggu (21/2/2021), Levandowski memulai proses penutupan WOTF pada Juni 2020, menurut dokumen yang diajukan di negara bagian California. Gereja kecerdasan buatan ini tidak pernah mengadakan pertemuan rutin atau gedung gereja secara fisik seperti kebanyakan gereja lainnya.


Penulis: Berliana zahrah, mahasiswa UIN walisongo.

×
Berita Terbaru Update