Penulis
PUISI, Lorongka.com- Apa yang paling sempurna kala hujan ketika malam?
Adalah luka-luka lebih nyaring berteriak membenci diri yang sangat egois terburu-buru menghabiskan kopi sunyi kian sempurna sebab sesal.
Tidak untuk berteduh sebab singgah hanya menyuguhi senyum sesaat atau ambigu bahkan akan menyempurnakan sunyi usai hujan orang-orang akan melanjutkan perjalanan.
Sementara kedua kaki dan segala sudah lumpuh menatap durasi mengalir di bahu jalan tanpa berarti.
Mengajak seseorang berteduh percuma sebab rumahku lampu-lampunya telah terputus oleh syaraf perasa, rumahku keseluruhan atapnya sudah melapuk percuma tidak ada ruang yang nyaman untuk bernaung.
Hujan menyempurnakan tangis, kian mendalam duka oleh malam sebab hitam adalah warna dari duka.
Serupa lelaki buta yang sudah tidak pernah menikmati siang atau cahaya tapi ia tahu, juga tahu segalanya berakhir.
Penulis: Ahmad Hidayat