 |
| Fadillah Al Musyaffa |
LorongKa.com - Indonesia merupakan negara keberagaman yang memiliki beragam suku, agama, ras, dan budaya. Keberagaman tersebut merupakan kekuatan yang dimiliki negara kita, namun pada pengaplikasiannya, keberagamaan di era demokrasi saat ini terkadang berpotensi memunculkan ketegangan dan konflik antar masyarakat, antar umat beragama atau bahkan internal umat beragama. Oleh sebab itu, sangat diperlukan moderasi salah satunya adalah moderasi beragama guna menjaga keharmonisan suatu negara.
Di era sekarang, masih banyak kita temui orang-orang yang belum bisa toleransi terhadap sesama. Ketika tidak mau membantu orang lain hanya karena agama, suku dan kelompok yang berbeda. Bahkan yang kita tahu bahwa toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik antar individu maupun kelompok untuk menghadirkan perdamaian dalam keberagaman, perlu menerapkan sikap toleransi.
Menurut Terminologi toleransi adalah sikap dimana antarsesama manusia saling menghargai, menghormati, menyampaikan pendapat, pandangan, kepercayaan yang bertentangan dengan dirinya sendiri. Untuk bisa bertoleransi dengan orang lain dibutuhkan sikap yang moderat dan menyadari bahwa toleransi adalah keharusan yang dilakukan kita sebagai makhluk sosial yang banyak mempunyai perbedaan. Sesuai dengan firman yang artinya:
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (QS. Al-Hujurat Ayat 13)
Pada hakikatnya tujuan manusia diciptakan berbeda-beda adalah untuk menerima perbedaan dan saling bertoleransi satu sama lain tanpa melihat latar belakang apapun. Dan untuk terciptanya moderasi beragama yang baik dibutuhkan beberapa hal-hal berikut diantaranya: toleransi, anti kekerasan, komitmen kebangsaan, serta pemahaman dan perilaku beragama yang akomodatif terhadap budaya lokal atau konteks Indonesia yang multi-kultural dan multi-agama.
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (QS. Al-Hujurat Ayat 13)
Pada hakikatnya tujuan manusia diciptakan berbeda-beda adalah untuk menerima perbedaan dan saling bertoleransi satu sama lain tanpa melihat latar belakang apapun. Dan untuk terciptanya moderasi beragama yang baik dibutuhkan beberapa hal-hal berikut diantaranya: toleransi, anti kekerasan, komitmen kebangsaan, serta pemahaman dan perilaku beragama yang akomodatif terhadap budaya lokal atau konteks Indonesia yang multi-kultural dan multi-agama.
Oleh sebab itu, keempat hal di atas tersebut harus selalu dijaga dan dilaksanakan oleh seluruh komponen masyarakat sebagai bentuk upaya demi menciptakan kerukunan dan kedamaian dalam bernegara.
Oleh karena itu, upaya moderasi beragama ini haruslah digalakkan karena menjadi langkah penting dan sangat berkaitan dengan toleransi. Sebab, pandangan moderat meliputi pemahaman atas ilmu yang kuat dan pengamalannya yang maksimal dapat membuat masyarakat hidup berdampingan dan saling toleransi. Hal demikian dapat melahirkan semangat aktivitas dan produktivitas sehingga perbedaan bukan menjadi penghalang untuk tetap bersama.
Penulis: Fadillah Al Musyaffa (mahasiswa UIN Walisongo Semarang)
Oleh karena itu, upaya moderasi beragama ini haruslah digalakkan karena menjadi langkah penting dan sangat berkaitan dengan toleransi. Sebab, pandangan moderat meliputi pemahaman atas ilmu yang kuat dan pengamalannya yang maksimal dapat membuat masyarakat hidup berdampingan dan saling toleransi. Hal demikian dapat melahirkan semangat aktivitas dan produktivitas sehingga perbedaan bukan menjadi penghalang untuk tetap bersama.
Penulis: Fadillah Al Musyaffa (mahasiswa UIN Walisongo Semarang)
