Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pendidikan Agama Sejak Usia Dini

Jumat, 10 Desember 2021 | 14:11 WIB Last Updated 2021-12-10T06:17:51Z
Bilqis
LorongKa.com - Pendidikan adalah salah satu alat yang ampuh. Alat yang sangat berguna untuk penuntun kehidupan. Apalagi jika kita berbicara tentang pendidikan agama. Pendidikan yang amat sangat bermanfaat untuk berlangsungnya kehidupan dan menjadi bekal yang sangat berharga untuk kehidupan kelak.


 Mengukir di atas batu adalah salah satu pengibaratan jika kita mengajarkan sesuatu kepada anak kecil. Mereka yang masih bisa dibilang mempunyai umur yang tidak begitu penting untuk menerima pendidikan formal. Tetapi, sebuah pendidikan tidak hanya di tempuh dengan formalitas saja bukan?


Anak-anak kecil terkadang hanya mengetahui tentang dunia bermain. Saling kejar-kejaran, saling berebut barang, saling mengejek, dan tidak mau mengalah. Itulah mereka dengan ciri khasnya yang tidak akan pernah terelakkan.


Saya sebagai salah satu pengajar guru ngaji di salah satu TPQ (Tempat Pendidikan Quran) di daerah Semarang. Terkadang saya juga merasa kewalahan dan harus benar benar menahan kesabaran jika sedang mengajar mereka.


Kreatifitas dan keterampilan amat sangat dibutuhkan untuk mengajar anak anak kecil. Tujuannya agar mereka tidak merasa bosan dan bisa lebih memudahkan mereka untuk menerima pelajaran yang telah disampaikan.


Menurut pendapat saya, mengajarkan ilmu agama kepada anak usia dini sangatlah penting dan bisa sangat bermanfaat untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang. Saya tidak merasa kapok atau menyesal memilih terjun ke dunia mereka. Sebaliknya saya merasa bangga dan sangat senang jika mereka sedikit demi sedikit bisa membaca ayat suci Alquran.


Nabi bersabda,“Ballighuu ‘anny walau ayah” (Shahih Al Bukhari). Salah satu penggalan hadis Nabi yang cukup popular di kalangan kita. Artinya “Sampaikanlah olehmu sekalian dariku meski hanya satu ayat (al Qur’an).”


Penggalan hadis dari Nabi itulah yang membuat saya selalu termotivasi untuk tetap mengajar mereka. Segala bentuk suka, duka, yang terlewati bersama mereka adalah waktu yang sangat berarti untuk saya.


Dalam pengajaran, menggunakan beberapa metode yang berbeda-beda adalah salah satu trik yang dapat diterapkan untuk mendidik anak anak usia dini.


Berikut beberapa metodenya, yakni melalui bermain, cerita, musik, karyawisata, dan demonstrasi.

Bermain, salah satu metode ini membuat anak anak dapat menerima pelajaran dengan tanpa rasa bosan. Tetapi perlu di garis bawahi, bahwa permainan yang dimainkan harus mengandung unsur pelajaran yang akan di sampaikan. Seperti contohnya, permainan puzzle huruf hijaiyah. Anak-anak di ajak untuk menebak apakah nama huruf hijaiyah yang kita pegang.

Cerita, pengajar yang energik dan memiliki daya tarik saat berbicara sangat cocok menggunakan metode ini. Saat bercerita pun istilahnya harus totalitas banget. Mulai dari mimik wajah si pencerita, gesture tubuh yang selalu aktif bergerak, atau bisa menggunakan alat alat peraga yang mendukung jalannya cerita.

Karyawisata, mengajak anak anak bermain di luar rumah. Seperti mengunjungi beberapa tempat wisata terdekat. Meskipun tidak ada unsur keagamaan saat berwisata. Setidaknya dengan metode ini mereka bisa kita ajarkan tentang akhlak akhlak terpuji. Seperti, akhlak bertemu dengan orang lain, dan lain sebagainya.

Demonstrasi, metode ini membuat anak anak lebih mudah dalam menerima pembelajaran. Lambat laun mereka juga akan terlatih kemandirian karena tugas tugas ringan yang diberikan oleh pengajar.


Dengan demikian, diharapkan anak anak merasa lebih senang dan lebih mudah dalam menerima materi yang disampaikan. Meskipun ilmu agama bukanlah ilmu yang mudah untuk dipelajari. 


Tetapi, ilmu yang sudah melekat kepada mereka sejak usia dini sangat bermanfaat untuk yang mengajar mereka. Karena, ilmu termasuk sarana yang bisa memberikan kita pahala yang mengalir.


Menjadikan mereka sebagai teman bukan murid atau anak didik. Itulah yang saya terapkan kepada mereka. Menciptakan rasa nyaman bukan menggurui, sehingga mereka tidak merasa takut untuk menunjukkan diri mereka.


Hal ini merupakan salah satu bentuk pendekatan moderasi beragama di lingkungan masyarakat terutama untuk anak anak usia dini. Selain untuk proses pendekatan bisa juga sebagai sikap untuk melayani masyarakat.


Penulis: Bilqis.

×
Berita Terbaru Update