Syahir
OPINI, Lorongka.com--- Sebab, tak ada yang mampu menafsirkan kapan dan bagaimana perasaan itu datang, perlahan ia tumbuh dan membuat seseorang nyaman lalu lupa tentang konsekuensi dalam mencintai.
Aku pikir ini bukanlah nasib, namun ketika juga harus masuk dalam kategori takdir, barangkali harus kupersiapkan tempat untuk menyimpan kekecewaan di kemudian hari.
Seiring beberapa kisah telah selesai, kutemukan sosok perempuan yang tak habis pikir bisa untuk kumiliki. Dengan caranya yang sederhana, dengan segala bentuk kekurangan yang secara langsung bisa kuterima, barangkali inilah cinta yang Tuhan sudah siapkan. Aku menyebutnya MI, perempuan yang saat ini sedang kubersamai.
Sedikit cerita tentang MI, dia perempuan yang dulunya juga pernah patah, hingga perspektifnya tentang laki-laki sama saja, ahli menebar luka. Pada kisahnya kemarin, hal itu membuatnya trauma dan sempat menutup hati untuk siapapun yang akan datang.
Patut dipahami laki-laki untuk perempuan, bahwa perempuan adalah mahluk yang lemah-lembut dan ketika diberikan harapan yang terlalu tinggi tapi tak sesuai ekspektasi maka mereka akan hancur dan mengisi waktunya dengan tangis.
Sebagai laki-laki berengsek yang tak pernah ada yang bisa untuk dibanggakan, saat itu aku hanya mampu memendam rasa dan berharap semua perasaan akan hilang.
Namun, doa di sepertiga malam yang selalu kulantungkan, terijabah oleh-Nya dan semua fantasiku pun terwujud, berhasil untuk mengubah pola pikirnya bahwa tidak semua laki-laki itu sama.
Pada porosnya, manusia selalu melakukan aktivitas dengan inginnya masing-masing. Dan tentu, sebagai laki-laki yang berkeinginan untuk memberikan kebahagiaan pada pasangannya, waktuku tak pernah lepas untuk alpa sekalipun dalam memberinya kabar. Cinta, semoga selalu abadi untuknya.
Cinta, dulu ada cerita seorang filsuf pada muridnya. Memberikan gambaran tentang apa sebenarnya itu cinta. Pada suatu masa Plato mempunyai pertanyaan mengenai cinta, lantas ia langsung tanyakan hal yang mengganggu pikirannya tersebut kepada gurunya, yakni Socrates.
Saat Socrates mendengar pertanyaan yang diajukan muridnya, ia langsung memberikan perintah kepada plato agar ia mencari setangkai gandum yang paling bagus dan baik, tetapi ia hanya boleh membawa satu tangkai dan tidak boleh kembali setelah ia lewati. Plato pun mengerti dengan perintah gurunya tersebut dan menjalankannya, tetapi saat ia kembali, ia tidak membawa satu tangkai pun.
Makna cinta yang Socrates ajarkan kepada Plato adalah selama engkau belum puas menemukannya, maka engkau akan terus menerus mencari, kamu melihat dan kamu membandingkannya dengan yang lain, sehingga kamu akan melewati sesuatu yang memang untukmu dan hanya membawa kehampaan.
Saat ini, cerita di atas pun hampir sama dengan skenario yang telah kulewati. Selalu ingin mencari yang terbaik namun berujung pada kata hampa semata saja.
Namun, Tuhan telah memperlihatkan semuanya, tentang pilu yang dibungkus dengan kebahagiaan hingga pada akhirnya sosok perempuan yang aku beri nama MI telah menjawab semua kekeliruan kemarin.
Harapanku pada semesta yang telah mengatur segalanya, kepada manusia yang ditakdirkan untuk berpasangan, kepada Adam dan Hawa yang telah menyimpan kisah kerinduan di peradaban, semoga masa depan yang masih akan dipertanyakan skenarionya, selalu dihampiri dengan kebahagian yang sepenuhnya terus akan diberikan.
Penulis: Syahir