PUISI, Lorongka.com--- Aku ingin menulis banyak hal tentangku yang mungkin membuatmu bertanya-tanya.
Perempuan sepertimu selalu aku idamkan dalam angan, dengan segenap ingin.
Beberapa tahun yang lalu aku sempat berimajinasi tentang sosok perempuan yang selaras dengan jiwaku, tetapi aku pasrah dan mengakhiri semua upaya sebab menganggap hal seperti itu hanya ada dalam bayangan.
Lalu...
Aku baru percaya, seolah sontak terbangun tidur lantaran menganggap semua hanya mimpi.
Aku menemukanmu!
...
Inilah puisi yang kususun dari ingatan panjang masa lalu.
Aku membayangkan satu peradaban aneh di bibirmu. Seolah Helene lahir kembali, lama setelah keruntuhan Troya.
...
Aku tidak percaya Marilyn Monroe benar-benar cantik dan pernah hidup. Namun, setelah aku menyelami lebih dalam wajahmu.
Aku benar-benar percaya, kata cantik digunakan agar perempuan sepertimu punya penamaan.
...
Aku membayangkan jemariku yang tersusun oleh kata-kata ini bisa menyentuh pelan bibirmu, menyusun setiap jarak jadi piramida rindu di wajahmu.
...
Rasanya aku ingin mati saja, toh kita telah saling nyaman, bahagia dengan kangen dan penasaran yang sama hebatnya.
Apa lagi yang kurang, kekasih?
Bukankah cinta dan bercinta adalah hasil perkawinan bahasa yang berdiri sendiri, dan selalu menyenangkan tanpa sebab-sebab, jadi maklumilah.
...
Waktu kerap merenggut banyak hal dari manusia, namun kali ini kita dibatasi oleh budaya.
Nenek moyang kita terlalu berambisi mengisahkan warisan yang begitu menyiksa,
membuat keluarga kita membatasi segenap rasa ini dengan rangkaian kalkulasi materi.
Engkau akan segera menikah dengan lelaki idaman orang tuamu.
Sementara cinta kita akan menjahit dirinya sendiri dalam puisi yang kelak akan dibacakan pada setiap perayaan hari-hari sedih bersama sepucuk sepi yang membunuhku perlahan.
Oleh: Pemuja Kopi
