Cintha Nurul Hidayah
LorongKa.com - Tidak lama ini saya mendengar tentang peristiwa anak bayi berumur 14 bulan yang diberikan kopi sasetan oleh ibunya
Tentu mendengar peristiwa tersebut membuat kita merasa kasihan, sedih, dan bahkan marah. Mengingat bahwa anak bayi yang berusia 14 bulan tersebut tentu saja tidak sepantasnya mengonsumsi minuman kopi sasetan. Hal ini tentu dapat berimbas kepada kesehatan gizi anak bayi tersebut.
"Lalu siapakah yang harus disalahkan atas peristiwa tersebut?"
Nah!, perlu kita ketahui terjadinya peristiwa tersebut tentu dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya, yaitu:
-Ketidakmampuan Ibu memberikan asi kepada bayinya (biasanya dikarenakan ibu juga mengalami kekurangan gizi yang menyebabkan kekurangan asi.
-Kurangnya biaya yang membuat orang tua mengalami kesulitan dalam memberikan susu formula yang cocok bagi bayi mereka
Melihat faktor yang ada, tentu sebagian besar kesalahan terjadinya peristiwa ini dikarenakan ketidakmampuan atau belum siapnya orang tua dalam membesarkan anak. Namun peristiwa ini tidak serta merta merupakan 100% kesalahan orang tua, peristiwa tersebut merupakan cerminan bahwa krisis ekonomi mempengaruhi gizi tumbuh kembang anak bangsa
Hal yang membuat, maaf, asi dari seorang ibu kurang tentu dipengaruhi oleh kekurangan gizi. Begitupun dalam mencari pekerjaan, tentu terdapat standar standar yang telah ditetapkan, lalu apakah orang yang kekurangan gizi dapat bersaing dengan orang yang gizi nya sudah terpenuhi? hal ini kembali saja berulang, rantai kemiskinan di Indonesia terus berulang.
Dalam peristiwa tersebut dapat kita pelajari bahwa kemiskinan di Indonesia telah merajalela, dan jika rantai kemiskinan ini tidak diputus, maka bersiaplah, untuk melihat kualitas kualitas terendah generasi penerus bangsa yang akan lahir berikutnya.
Penulis: Cintha Nurul Hidayah
