PUISI, Lorongka.com— Setelah waktunya selesai aku meratapi indahnya jingga di sore hari itu, aku kembali ke duniaku yang dulu.
Ya. Duniaku sebelum mengenal jingga setelah berubah cahaya gelap, aku bergegas melupakan mimpiku yang terhalang oleh bintang-bintang, tapi aku sadar terjangan guyuran hujan telah kita lalui banyak hal yang kehilangan makna.
Kadang bayanganmu bermain di ruang kepala apakah kita secepat ini untuk saling mematahkan, apakah aku harus memulai langkah demi langkah?
Apakah aku harus menjelaskan siang itu apa, malam itu apa?
Itu masih berputar dalam kepalaku dan menjadi pertanyaan.
Kau patahkan sayapku lalu kau terbang memilih arah angin yang ingin kau tempuh untuk memilih sayap baru agar kamu bisa terbang lebih tinggi lagi.
Kau tak pernah tau seberusaha apa aku melanjutkan mimpiku saat kau mematahkan sayapku kau juga tak pernah tau seberat apa terbang hanya mengunakan satu sayap.
Apakah masih pantas aku mengenal sisi indah di dunia ini dengan melangkah tapa iringan bayanganmu dan kehangatan tubuhmu?
Tapi aku akan memulai dan membiasakan diri terbang dengan satu sayap, mungkin kau bisa menjalani. Hari terbang jauh, tapi aku belum tentu bisa tanpa kau.
Penulis: Irsan Supardi
