Notification

×

Iklan

Iklan

Artikel Terhangat

Tag Terpopuler

BBM Naik Lagi, Islam Punya Solusinya

Jumat, 15 September 2023 | 19:33 WIB Last Updated 2023-09-15T11:33:02Z

Wildani (Tim Pena Ideologis Maros)

LorongKa.com - 
Baru saja rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan di bulan Agustus kemarin, kini mereka harus menerima kado pahit dari penguasa. Sebagaimana yang dilansir dari databoks.katadata.co.id (1/9/2023) PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di seluruh stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU) Indonesia mulai 1 September 2023.

 

Penyesuaian harga tersebut dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No.245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No.62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang disalurkan melalui SPBU.


Adapun kenaikan harga BBM Pertamina ini untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite. Harga BBM Pertamax menjadi Rp.13.300 per liter dari sebelumnya 12.400 per liter. Harga BBM Pertamax Turbo menjadi Rp.15.900 per liter dari sebelumnya Rp.14.400 per liter. Harga BBM Pertamina Dex juga menjadi Rp.16.900 per liter dari sebelumnya Rp 14.350 per liter. Harga BBM Dexlite juga naik menjadi Rp. 16.350 per liter dari sebelumnya 13.950 per liter. Sedangkan harga BBM jenis Pertalite dan Pertamina BioSolar tidak mengalami perubahan atau tetap. (liputan6.com, 4/9/2023).


Bukan kali pertama kenaikan harga BBM di Indonesia tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Sepertinya ini sudah menjadi tabiat penguasa di sistem hari ini. Kendatipun kebijakan kenaikan harga BBM ini untuk jenis non subsidi, tapi tetap saja kebijakan ini memberatkan. Karena rakyat menggunakan kendaraan pribadi berbahan bakar BBM.


Tata Kelola SDA Ala Kapitalis


Sebagaimana yang kita ketahui, negeri kita Indonesia kaya akan sumber daya alam termasuk minyak dan gas. Sayangnya negara hari ini tidak bertanggung jawab penuh dalam mengelola migas, bahkan pengelolaan migas diserahkan kepada swasta selama mereka memiliki modal yang besar untuk mengelolanya. Apabila pengelolaan SDA diberikan kepada segelintir individu atau swasta, tentu keuntungannya akan balik kepada yang mengelolanya. Sedangkan rakyat harus bersusah payah bekerja siang dan malam demi untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sungguh sangat miris bukan ? Rakyat yang hidup ditengah keberlimpahan sumber daya alam tapi tidak bisa menikmatinya secara murah dan gratis, termasuk bahan bakar minyak ini. 


Beginilah kondisi hidup di sistem kapitalis. Sistem bobrok yang hanya memperhatikan untung rugi terhadap rakyat. Penguasa dalam sistem ini tidak meriayah rakyatnya dengan baik. Negara hanya mengambil peran sebagai regulator semata.


Bagaimana Dalam Sistem Islam?


Sangat jauh berbeda dengan Islam. Migas dalam pandangan Islam adalah kekayaan milik umum yang tidak boleh dikelola atau dikuasai oleh individu, swasta, ataupun asing. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW :


"Kaum Muslim berserikat dalam tiga hal yaitu air, padang rumput dan api." (HR.Abu Dawud) 


Dalam hadis tersebut, pengertian "api" adalah seluruh jenis energi yang digunakan sebagai bahan bakar bagi industri, mesin, dan transportasi. Begitu juga dengan industri gas yang digunakan sebagai bahan bakar dan industri batubara. Semuanya merupakan kepemilikan umum. 


Oleh karena itu, bahan bakar minyak (BBM) harus dikelola oleh negara sesuai dengan aturan Islam. Dengan begitu rakyat tidak khawatir lagi akan kenaikan harga BBM karena negara akan mendistribusikan kepada rakyat secara adil, dan merata. Namun semua itu hanya bisa terwujud ketika Islam diambil sebagai aturan kehidupan sepenuhnya. 


Wallahu a'alam bisshowab


Penulis: Wildani (Tim Pena Ideologis Maros)
×
Berita Terbaru Update