Ariskin
PUISI, Lorongka.com— Aku ini bukanlah sepuh
Bukan pula sanro bukan juga guru
Bukan tomatoa apalagi karaeng
Aku hanyalah seorang Ata
Hamba dari tuhan yang maha pencipta
Darahku adalah air yang mengalir
Dari puncak kampala hingga dasar anruling
Tubuhku adalah bebatuan batumappeppe
Yang bercampur tanah disumur turungan
Nafasku adalah angin yang berhembus membelai dedaunan sirih dibilulu
Jiwaku adalah kedamaian sesejuk rimbun pinus ditangkalia
Hasratku tinggi nan agung
Menyala, membara, perkasa
Sebab tumbuh dari tekad dan semangat tinggi disapotinggi
Cakrawalaku ialah yang dahaga dan lapar pengetahuan, sebab lahir saat terbit matahari dikampung pangngissengang sapoberu
Tuan dan puan
Aku memang tidak hidup sejak tomanurung pertamakali datang ditanah turungan
Tapi bila hamba ini mati dikemudian hari
Ambillah batu nisanku dari dasar bantimurung
Buatlah kerandaku dari tangkai beringin di passahungang
Mandikanlah aku dengan air kehidupan di dari sumur turungan
Kafanilah jasadku dengan dedaunan bilulu
Dan timbunlah aku dengan tanah dari bonto baru disoppeng.
Biarlah mereka yang hidup bersaksi
Bahwa dalam tetes darahku
Tegap kokoh tubuhku
Dalam hirup dan hembus nafasku
Nyala bara dalam jiwaku
Dalam hidup dan matiku
Aku adalah hamba dari tanah turungan.
Penulis : Ariskin