Karena perbedaan agama, ayah-ibunya membuat perpisahan di antaranya terjadi, Ayahnya yang muslim lalu merantau ke Malaysia dan ibunya Menetap di Palopo dan mendapatkan hak asuh untuk jessika dan adiknya. sejak saat itu Jessika tidak pernah melihat Ayahnya lagi, seumur hidupnya ia mengatakan baru bertemu Ayahnya 2 Kali saja, saat ia duduk di sekolah dasar dan terakhir 2016 lalu saat duduk di bangku kelas 2 SMA. tapi sejak ayah dan ibunya berpisah Jessika tetap menjalin komunikasi yang baik dengan ayahnya.
Ia kemudian menjelaskan bahwa dimasa kanak-kanaknya ia merasakan hal yang sedikit berbeda. hal yang paling menyedihkan yang ia rasakan adalah saat Hari lebaran, muslim lain merayakannya dengan keluarga besar sedangkan Jessika hanya merayakannya berdua dengan adiknya yang juga muslim.
Setelah tamat SMA, Jessika mulai memikirkan Universitas yang akan ditujunya nanti, terlintaslah di pikirannya Universitas Negeri Islam. dikarenakan dibesarkan di lingkungan Non-Muslim membuat jessika ingin memperdalam ilmu agamanya. Jessika mulai berusaha untuk lulus di Universitas islam. tidak semudah remaja lainnya, saat dinyatakan lulus di UIN Alauddin Makassar jessika sempat menerima beberapa singgungan halus dari keluarga ibunya, tapi itu tidak membuat jessika menyerah dalam menuntut ilmu.
“Yah mau bagaimana lagi, karena saya juga tidak mau agama yang saya yakini ini karena agama warisan dari ayah saya, jadi saya mau saya beragama islam karena saya tahu islam itu bagaimana dan saya mau karena itu adalah pilihan yang saya pilih. itu salah satu alasanku kenapa tetap semangat untuk berkuliah di universitas Islam,” ucapnya.
Selama berkuliah di UIN Alauddin makassar, Jessika aktif Di organisasi FORKEIS, dan Pramuka Uinam. Jessika juga sering mengikuti kompetisi Business plan antar mahasiswa baik tingkat provinsi maupun nasional, dan tak lupa pula ia juga meraih Beasiswa Bank Indonesia.
Dibesarkan di keluarga yang beda keyakinan dengannya tidak membuat jessika menjadi seseorang yang introvert. justru Jessika terkenal dengan Sifat yang Mudah akrab dan Mudah beradaptasi dimanapun ia berada.
Ia berharap siapapun diluar sana yang bernasib sama dengan dirinya , ia ingin jadikan perbedaan menjadi penyemangat untuk berprestasi dan meraih cita-cita.
Citizen Reporter: A. Tiara Divia Ahmadi