Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Perempuan Dan Zaman

Jumat, 03 April 2020 | 12:55 WIB Last Updated 2020-04-03T04:55:33Z
"Seorang perempuan tidak harus selalu menutup mulutnya sementara membiarkan rahimnya terbuka" 
Emma Goldman

Lorong Kata - Sebenarnya, ada banyak kepala di luar sana yang beranggapan bahwa seorang perempuan adalah budaya komsumsi yang hanya dapat pembagian tugas rumah tangga dan pemuas hasrat.

Seakan akan kita tak pernah peduli bahwasanya perempuan juga punya kebutuhan di wilayah publik, seperti menjadi wanita karir, dan mungkin saja perempuan bisa lebih produktif dibandingkan dengan laki-laki.

Sebenarnya tak ada pembedaan antara perempuan dan pria itu sendiri, tapi sayang kebanyakan orang tua yang lebih memilih menikahkan anaknya dengan seorang PNS, katanya sih bisa menjamin di usia tua dan si perempuan harus berdiam diri di rumah dan melayani suami dengan sepenuh hati.

Perempuan seakan dikekang untuk berdiam diri saja di rumah, padahal kata selfridge, menyatakan bahwa dia telah mendorong emansipasi wanita dalam pembukaan pusat perbelanjaan perempuan sebenarnya memiliki banyak peran di penjualan komuditas. Perempuan bisa saja menjadi pendukung utama perputaran kapital dan bisa juga perempuan pelawan kapital itu sendiri.

Lain dengan perempuan kurdistan yang militernya beranggotakan milisi perempuan. Mereka mengangkat senjata untuk melindungi Rojava dari Pemerintahan Bashar al-Assad, al-Nusra Front (afiliasi Al-Qaeda) dan ISIS. Jauh sebelum itu, perempuan sudah banyak terlibat dalam bebagai macam aksi. Tilik lagi demonstrasi besar perempuan di Petrograd pada tahun 1917

Tapi beda dengan perempuan-perempuan indonesia yang memiliki banyak tipe dan status sosial, ada yang lebih memilih menjadi perputaran utama kaum kapital, dan ada yang lebih memilih menjadi isteri dari seorang PNS dan menetap di rumah.

Sebenarnya perempuan berhak memberontak terhadap pembatasan peran mereka dalam pemerintahan, mereka hanya mampu bertugas di wilayah domestik, kasur, sumur dan, dapur. Manak, masak, macak merupakan ungkapan-ungkapan misoginis yang kental dalam masyarakat.

Perempuan punya kesamaan hak sebagai manusia dengan lelaki, meskipun punya kodrat fisik dan kegunaan fisik yang berbeda.

karena itu perempuan harus terlibat secara pasrtisipatif dalam hal ekonomi dan politik dan ada beberapa hal yg membuat perempuan istrmewa.

karena perempuan bisa melakukan kegiatan produksi dan memiliki juga fungsi reproduksi, makanya di asia tenggara seperti catatan reid abad 11 dan 12 rata-rata perempuan asia tenggara memiliki derajat dan otoritas yang lebih tinggi karena dua fungsi tadi.

Apapun modelisme soal perempuan, poinnya akan selalu begitu punya kesamaan hak secara ekonomi dan politik dan punya posisi tawar yang tinggi karena fungsi produksi serta reproduksinya.

Perempuan juga para pedendam yang mengerikan. Mereka adalah kawanan yang sudah biasa tak diberikan tempat untuk bicara atau mengekspresikan akalnya panjang lebar.

Akan terus dilahirkan sejarah, mereka adalah korban yang tersingkir, meski tak merasa disingkirkan.

Mereka punya ledakan-ledakan yang ada didalam tubuh patriarki dan siapapun yang membesarkan patriarki harus siap menghadapi ledakan itu.

Penulis:Sutratenriawaru
×
Berita Terbaru Update