Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sejarah Awal Kepemimpinan Abu Bakar

Rabu, 01 April 2020 | 11:47 WIB Last Updated 2020-04-01T03:47:31Z
Lorong Kata - Wafatnya Rasulullah meninggalkan banyak luka mendalam bagi umat muslim. Terlebih para sahabat dan sahabiyah. Perisai umat, manusia pilihan sang Khaliq diangkat untuk menemuiNya. Utusan Rabb seluruh alam yang darinya diturunkannya wahyu untuk mengatur segala urusan umat manusia.

Tersebab wafatnya Rasulullah SAW, terjadi pengalihan kepemimpinan kepada sahabat. Terpilihlah sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai khalifah, pengganti Rasulullah dalam memimpin umat. Memimpin umat islam sesuai dengan aturan yang Rasulullah SAW ajarkan, ialah Daulah Islamiyyah 'ala minhaj nubuwwah.

Saat pemerintahan berada ditangan Abu Bakar, ujian pertama ialah menghadapi banyaknya umat muslim yang murtad seusai nabi wafat. Meskipun pemerintahan islam terlihat goyang, Abu Bakar tak mau tinggal diam dengan keadaan tersebut. Beliau segera mengambil langkah yang nyata.

Pertama, mengirimkan utusan untuk memerangi orang-orang yang murtad. Utusan rersebut adalah seorang laki-laki dari kalangan Bani Umayyah, yaitu Attab bin Usa'id. Utusan tersebut membawa surat pembaca dari khalifah Abu Bakar kepada gubernur Makkah agar menindak tegas siapapun yang mempermainkan akidah.

Di dalam islam pemurtadan yang dilakukan seorang muslim merupakan tindakan kriminal. Perilaku ini tergolong kepada penyimpangan keimanan seseorang. Pemurtadan oleh seorang muslim dikatakan sebagai kriminalitas sebab hal ini sudah menyangkut akidah. Hal ini terkategori sebagai pembangkangan terhadap Alloh SWT dan Rasul-Nya. Tindak pidana yang diberikan terhadap para pelaku ini dilakukan semata-mata untuk meluruskan mereka kepada fitrah Islam dan mengembalikan persatuan umat.

Attab bin Usa'id kemudian menyiapkan tentara dan memghadapi mereka di Tihamah. Sesuai misi tersebut akhirnya Attab bin Usa'id menang atas mereka.

Kedua, Abu Bakar mulai melakukan ekspansi atas kota-kota Romawi dan Persia. Hal ini sesuai dengan misi bagian Rasulullah SAW, yaitu menaklukan kota-kota kaum kafir dan menjemput Islam yang rahmatan lil 'alamin.

Misi dakwah tertuju kepada pembebasan kota-kota yang dikuasai oleh pemimpin zhalim. Khalifah Abu Bakar mulai melebarkan sayap guna menyeru umat kepada Islam. Ekspansi awal ialah bumi Syam yang berada dibawah kekuasaan Bizantium.

Keadaan sebelumnya membuat khalifah Abu Bakar memikirkan strategi untuk memulai ekspansi tersebut. Sebab itu, beliau tidak lagi melibatkan kaum muslim yang hampir murtad. Mereka masih butuh bimbingan untuk memperkokoh keimanan.

Strategi khalifah Ar-Rasyid tertuju kepada orang-orang Bani Umayyah, kabilah Arab di Makkah dan penduduk Syam. Beliau memperkuat strategi dengan mengokohkan hubungan perniagaan antara kabilah Arab dibawah kekuasaan Byzantium dengan Bani Umayyah. Sejak zaman jahiliyah hubungan perniagaan ini telah ada dan terajut secara masif dikalangan kabilah Makkah dan Syam. Bani Umayyah merupakan orang-orang di garis depan dalam mengoptimalkan strategi ini.

Penulis: Riska Malinda, Jakarta Selatan
×
Berita Terbaru Update