Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

April Mop Budaya Jahiliah Masa Kini

Kamis, 02 April 2020 | 08:56 WIB Last Updated 2020-04-18T01:10:13Z
"April Mop, dikenal dengan April Fools' Day dalam bahasa Inggris, diperingati setiap tanggal 1 April setiap tahun. Pada hari itu, orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Hari ini ditandai dengan tipu-menipu dan lelucon lainnya terhadap keluarga, musuh, teman bahkan tetangga dengan tujuan mempermalukan orang-orang yang mudah ditipu." 
(Wikipedia)

Lorong Kata - Banyak sekali budaya jahiliah masa kini yang jelas bertentangan dengan ajaran Islam secara tidak langsung ditiru oleh generasi muda. Sebut saja seperti Prank, April Mop, Valentine, dan sebagainya. Alasannya hanya untuk seru-seruan, hidup jangan terlalu serius katanya, santai kayak di pantai. Hidup itu untuk dinikmati karena hidup hanya sekali, masa tidak boleh main-main. Mungkin seperti itu gambaran umum generasi muda saat ini.

Nah, bagi seorang muslim bolehkah mengikuti budaya atau kebiasaan di luar Islam? Sementara Baginda Nabi Saw bersabda:

"Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia akan digolongkan sebagai kaum tersebut ." (HR Abu Daud)

Jika budaya yang diikuti bukan budaya Islam tapi budaya jahiliah yang dibungkus dengan modernisasi maka yang melakukan termasuk pada golongan mereka. Dan bagi seorang muslim, apapun yang dilakukan akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah Swt. Sebagaimana firmanNya:

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya" (TQS. Al Isra: 36).

Karena seorang muslim meyakini ada kehidupan setelah kehidupan di dunia yang kekal dan abadi, tempat penghisaban atau perhitungan apa yang sudah dilakukan selama di dunia. Semua direkam oleh para malaikat ciptaanNya yang mencatat amal baik dan buruk manusia yaitu malaikat Raqib dan 'Atid. Oleh karena itu, seorang muslim akan lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu.

Sebagai orang tua, memiliki peran yang besar dalam mendidik putra-putrinya agar tidak mudah terbawa arus budaya jahiliah modern. Pendidikan agama yang kuat akan menjadi pondasi bagi generasi muda ketika mereka bergaul di tengah-tengah masyarakat. Anak-anak fokus belajar untuk menjadi generasi terbaik dan cemerlang pengisi peradaban gemilang yang Allah Swt janjikan. Dan ikut berjuang mewujudkan peradaban tersebut di barisan terdepan.

Masyarakat pun memiliki peran yang besar sebagai kontrol ketika generasi muda melakukan kesalahan atau penyimpangan sebagai aktifitas amar makruf nahi munkar. Ditambah peran negara yang memiliki kebijakan menyaring atau memfilter budaya apapun yang bertentangan dengan ajaran Islam. Sehingga mampu menjaga akidah umat dari pemikiran-pemikiran yang bahaya dan tidak sesuai dengan akidah Islam. Allahu A'lam Bi Ash Shawab.

Penulis: Sherly Agustina,M.Ag (Revowriter Waringin Kurung)
×
Berita Terbaru Update