Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kata Hati

Selasa, 29 September 2020 | 09:53 WIB Last Updated 2020-09-29T01:53:48Z
Sultan Alaudin
LorongKa.com - Saya hanya seorang mahasiswa Biasa Yang duduk di kursi perkuliahan tepatnya di kampus yang berinisial "U"akhir-akhir ini saya merasa sangat heran terdahadap birokrasi atau pemerintah, yang paling saya herankan ialah masih di laksanakannya quliah dalam bentuk daring/online sementara kegiatan yang lainnya tidak ada lagi pelarangan selama syaratnya mematuhi protokol kesehatan yang telah di tentukan pemerintah tentunya akan muncul pertanyaan kurang lebih seperti ini, apakah mahasiswa tidak mematuhi aturan yang di buat oleh birokrasi?

Baik itu aturan tentang penggunaan protokol kesehatan dalam upaya mencegah penyebaran covid-19 misalnya menggunakan masker dan handzanitaiser saat berpergian ?? Tentunya menjawab pertanyaan ini, menurut sepengatahuan saya sih tergantung dari orangnya, tapi akan di dominasi oleh mahasiswa yang mematuhi protokol kesehatan, kenapa ?? Karena yang di lakukan pemerintah itu selama baik maka mahasiswa pun akan turut serta di dalamnya, tapi sampai saat ini kampus masih di melakukan quliah online/daring yang alasannya kurang lebih ialah, upaya pencegahan penyebaran covid-19 di kampus

Di sisi lain yang membuat saya heran ialah di bukanya pasar, mall, diizikannya pesta, warkop dll, sementara kampus sampai hari masih melaksanakan kuliah/daring, padahal perkumpulan anak-anak kampus bisa di bilang kurang lebihlah seperti yang saya sebutkan di atas, kampus hari dalam pandangan saya diibaratkan gedung tak berpenghuni, gedungnya mewah tapi tak lagi di gunakan oleh mahasiswanya, belum lagi dikaitkan dengan sarana quliah online/daring yang tidak memadai, misalnya yang paling sering saja di gunakan mahasiswa pada quliah online/daring adalah kuota yang sampai hari ini belum juga tiba adanya, pertanyaannya sampai kapan kami harus menunggu atau berharap kuota itu tiba? Hahaha entahlah mungkin sampai semester ini barakhir.

Lebih-lebih lagi mahasiswa di tuntut on-time saat perkuliahan di mulai karena kalau tidak mereka tak akan lagi dapat untuk gabung/join di kelas, baik itu menggunakan via zoom, google meeting dan lain sebagainya, untuk mahasiswa yang yang tinggal di daerah perkotaan mungkin mereka tak terkendala pada jaringan, tapi coba lihat mahasiswa yang tinggal di desa-desa terpencil yang masih sangat minim dengan jaringan mereka akan sangat kualahan untuk mencari jaringan/sinyal, bahkan beberapa bulan lalu salah satu mahasiswa asal sinjai telah meninggal akibat memanjat menara demi mencari sinyal/jaringan.

Di masa-masa yang sulit ini mahasiswa yang orang tua terbilang kaya mungkin tidak ada masalah minta uang sesuka hati, tapi coba kita lihat mahasiswa yang orang tuanya berpenghasilan pas-pasan, tentunya mereka harus bekerja keras untuk menambah penghasilan mereka, baik-baik kalau orang tua masih bekerja di perusahaan swasta yang berjalan lancar, realitanya sekarang banyak perusahaan swasta yang memberhentikan karyawannya alias di (PHK) akan tetapi hal ini tentunya hal ini sangat wajar yang dilakukan oleh pihak perusahaan, pasalnya apa akan mereka gajikan kepada karyawannya kalau konsumen, pembeli, pelanggang itu sangat kurang.

Tahun ini mungkin tahun yang paling kritis yang pernah terjadi, menyimpan segudang kisah, masalah, dan tentunya memberikan ibrah atau pelajaran yang di terimah oleh individu, sesuatu yang menjadi masalah tahun ini biarlah menjadi cerita yang akan di ceritakan pada generasi-generasi selanjutnya, mungkin itu dari kata hati saya, tak banyak yang ingin sampaikan semoga pembaca dapat mengambil ibrah/pelajaran, saya sedikit berpesan kepada birokrasi bahwa jangan pernah memberikan sebuah harapan kepada kami mahasiswa dengan kata-katamu yang indah sementara pengimplementasiannya tidak pernah ada alias janji belaka, karena hal itu akan kami ingat sampai mati bahkan sampai kami masuk ke liang lahat.
Sekian

Penulis : Sultan Alaudin
×
Berita Terbaru Update