Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Efek Sistem Kapitalis: Karena Hutang Piutang, Nyawa Melayang

Selasa, 10 November 2020 | 15:12 WIB Last Updated 2020-11-10T07:12:52Z

Siti Sopianti (Aktifis Dakwah Bekasi)

LorongKa.com - 
Guru sayang, guruku Malang. Ungkapan itu mungkin tepat di lontarkan kepada Almh Athiqotul Mahya (28th). Beliau merupakan warga di Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong Bogor. Bunda Maya begitu warga sekitar memanggilnya. Sehari-hari beliau mengajari anak-anak mengaji. Bunda Maya awalnya dikabarkan menghilang dan terakhir terlihat saat mengikuti kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dikarenakan beliau punya anak kecil. Lalu beliau pulang terlebih dahulu sebelum acara usai. Sementara suaminya menyelesaikan tugas sebagai panitia diacara maulid tersebut. (Tribunnews[dot]Com. 04/11/2020).


Selasa, 3 November 2020 guru ngaji tersebut  ditemukan tewas didalam sumur yang tertutup beton dengan kedalaman 15 meter. Jenazah Bunda Maya ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB. Bermula saat suami Bunda Maya mengeluh, air dari bak penampungannya tercium bau tak sedap. Mengetahui hal tersebut sang suami pun langsung melaporkannya ke Polsek Cibinong. Menurut  Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa, 3 November 2020." Hasil Olah TKP pun di ketahui bahwa asal bau tak sedap di dalam sumur tersebut berasal dari mayat yang berada di dalamnya, yang tak lain merupakan Istri saudara MK yang telah hilang pada 1 November 2020 lalu."


Pelaku akhirnya  ditangkap polisi pada tanggal 3 November juga. Pelaku tak lain adalah suami dari pembantu korban. Pembunuhan ini dilatarbelakangi hutang senilai Rp1 Juta. Kapolsek Cibinong, AKP I Kadek Vemil menuturkan pelaku tega menghabisi nyawa guru ngaji tersebut lantaran sakit hati ditagih hutang.


Aksi sadis pelaku ini jelas mendapatkan reaksi  buruk  dari keluarga dan kerabat korban. Isak tangis dan teriakan histeris warga pecah, saat pihak yang berwenang mengevakuasi mayat korban  dari dalam sumur. (radarbogor[dot]id, 4/11/2020).


Hutang-piutang  lagi-lagi menjadi pemicu seseorang berbuat keji. Di Era kapitalisme saat ini, Dimana setiap orang menstandarkan hidupnya pada materi semata. Terlebih disaat pandemi covid - 19 terjadi. Ekonomi semakin sulit, terjadi pemutusan Kerja dimana-mana, beban hidup semakin bertambah. Terlebih solusi yang diberikan negara juga kurang solutif dan tidak bersifat permanent. Belum lagi budaya sekuler yang memisahkan agama dengan kehidupan menjamur dimasyarakat. Sehingga masyarakat kurang mengindahkan halal dan haram. Faktor utama itulah yang menjadikan masyarakat mudah stres. Sehingga dengan gampang pula berbuat sesuatu diluar nalar akal sehat. Lupa dengan rasa kemanusiaan, lupa dengan keimanan kalau Alloh Swt melihat semua perbuatan baik ataupun buruk. Lupa kalau semua itu akan dimintai pertanggungjawaban yang menghantarkan kita terjerumus kedalam api neraka.


Menurut Psikolog Orley Chariti Sualang S.PSi MA mengungkapkan bahwa "Seorang pelaku pembunuhan dapat dijelaskan dengan Teori Frustrasi Agresi (The Frustration Aggression Theory). Dimana perilaku agresi atau kekerasan muncul dipicu karena adanya frustrasi yang dialami. "Frustrasi adalah perasaan sakit hati, kecewa akibat terhalang ketika mencapai suatu tujuan. Frustrasi yang dialami pelaku bisa berasal dari dalam diri pelaku dan juga dari luar pelaku. Dari dalam diri pelaku yang dimaksud adalah berasal dari perasaan akan kekurangan dirinya. Sedangkan dari luar diri pelaku biasanya bersumber dari lingkungan. Semakin tinggi frustrasi yang dialami, maka semakin tinggi pula perilaku kekerasan atau agresi yg dilakukan. Misalnya, bukan saja membanting barang memukul tapi bisa sampai dengan membunuh. Dalam kasus pembunuhan ibu guru ini. Bisa dipastikan pelaku mungkin frustrasi. Ketika istrinya ditagih hutang oleh korban. Sehingga muncul rasa sakit hati. Terlebih frustrasi juga karena  himpitan Ekonomi.


Lalu bagaimana Islam memandang kasus ini?


Dalam Islam,  Darah kaum muslimin bukanlah perkara yang remeh. Ada banyak ancaman yang Allah ta’ala sebutkan baik dalam Alquran maupun hadist Rasululloh Saw.   


"Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam." (QS An Nisaa [4]: 93)


“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi." (QS Al Maidah [5]: 32)


Sedangkan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan besarnya dosa pembunuhan ini dalam sabdanya:

 

Lenyapnya dunia lebih ringan di hadapan Allah Swt daripada membunuh seorang Muslim. [HR at-Tirmidzi dan an-Nasa'i dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih at-Targhîb wa at-Tarhib no. 2438


Dari kasus ini terungkap  bahwa motif pembunuhan tersebut adalah karena sakit hati istrinya ditagih hutang. Ini sebagai bukti. Lemahnya pemahaman masyarakat tentang konsep hutang. 


Islam sangat memperhatikan masalah hutang-piutang.  Rasulullah Saw dalam sholatnya sering berdo'a  agar terhindar dari  hutang, "Allahumma inni a'uudzu bika min al-ma'tsami wa al-maghram, Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari berbuat dosa dan lilitan utang."


Kepada para sahabatnya, Nabi menegaskan hutang-piutang adalah perkara yang harus disegerakan. Karena pentingnya melunasi hutang, Rasulullah Saw pernah mengajarkan doa kepada sahabatnya.


Abu Umamah  pernah merasakan kegelisahan dan kebingungan karena memiliki hutang yang tidak bisa dibayar. Suatu hari ia merenung  di Masjid memikirkan hutangnya. Melihat sahabatnya gelisah, Rasulullah SAW langsung bersabda dan memberikan doa kepada Abu Umamah untuk diamalkan setiap pagi dan sore.


Doanya, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan dan aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan bakhil dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan pemaksaan dari orang lain." (HR Abu Dawud).


Suatu ketika satu jenazah dihadirkan kepada Nabi SAW untuk dishalatkan. Nabi bertanya dulu kepada sahabatnya, apakah mayit tersebut punya hutang atau tidak. Setelah ada kepastian, bahwa mayit tersebut tidak memiliki hutang, Rasulullah SAW langsung menshalatkannya.


Kemudian didatangkan lagi jenazah lain kepada Beliau, maka Beliau bertanya kembali, "Apakah orang ini punya hutang?" Para sahabat menjawab: "Ya". Maka Nabi bersabda: "Shalatilah saudaramu ini". Berkata, sahabat Abu Qatadah: "Biar nanti aku yang menanggung utangnya". Maka Beliau SAW mensolatkan jenazah itu. (HR Bukhori).


Utang  adalah penghalang untuk mendapatkan ridha Allah dan masuk ke dalam surga-Nya. Hutang juga yang akan menggerogoti segala amal kebajikan yang dilakukan di dunia.


"Barangsiapa mati dan masih berhutang satu dinar atau dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena disana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR. Ibnu Majah, Shohih)⁣


Pahala jihad di jalan Allah adalah sebaik-sebaik pahala dan bekal di akhirat nanti. Dalam Islam, pahala jihad dapat menghapus segala macam dosa, tapi bisa terhalang jika punya hutang.


"Semua dosa orang yang mati syahid diampuni kecuali hutang." (HR.Muslim)


"Siapa saja yang berhutang, sedang ia berniat tidak melunasi hutangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang pencuri.." (HR. Ibnu Majah, hasan shohih).


"Siapa yang berhutang dan berniat tidak membayarnya, maka Allah akan membinasakannya." (HR. Bukhari)⁣


"Menunda-nunda (bayar hutang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah ke-Zholiman.." (HR. Bukhari dan Muslim)⁣


 “Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran hutang..” (HR Bukhari dan Abu Daud)⁣


"Allah Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi hutang.." (HR. Ahmad, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah)⁣


"Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada hutangnya hingga hutangnya dibayarkan.." (HR. Ahmad, at-Tirmidzi)⁣


Begitu pentingnya membayar hutang. Sehingga Alloh Swt mempunyai ketetapan yang disampaikan melalui firman dan sunnah RasulNya. 


Dalil - dalil diatas tentunya bisa diamalkan secara sempurna oleh masyarakat dalam bingkai syariat Islam. Perlu sistem yang sempurna dan paripurna untuk mewujudnya itu semua. Yaitu sistem yang bersumber dari hukum - hukum Alloh Swt yang dijalankan secara kaffah (menyeluruh) baik oleh penguasa sebagai pemimpin maupun oleh masyarakat sebagai yang dipimpin. Karena dalam Islam sendiri nyawa seorang manusia itu sangat berharga. Beda dengan sistem sekarang. Keamanan terancam. Jangankan diluar rumah. Didalam rumahpun tidak ada yang bisa menjamin keselamatan. Wallohualam bissowab.


Semoga kita selalu dalam lindungan Alloh Swt. Dan semoga Ibu guru yang menjadi korban husnul khotimah ditempatkan disisi Alloh Swt ditempat terbaik. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kelapangan hati. Kesabaran dan ketabahan. Aamiin ya Rabbal aamiin. 


Penulis: Siti Sopianti (Aktifis Dakwah Bekasi)

×
Berita Terbaru Update