Aslama (Penggiat Literasi)
LorongKa.com - Kebiadaban zionis Israel kembali terjadi. Dan ini terjadi pada bulan suci Ramadhan. Bulan yang dimana kaum muslimin yang harusnya bisa dengan khusyuk melaksanakan ibadahnya tapi dengan segala kebiadaban mereka itu hanyalah sekedar harapan bagi warga Gaza Palestina.
Belum ada tanda-tanda berakhirnya pertempuran, korban menyebar lebih jauh, dengan Palestina melaporkan 11 orang tewas di tepi Barat yang diduduki di tengah bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan Israel.
Sebagaimana dilansir dari media daring jppn.com, Sedikitnya 132 warga Palestina, termasuk 32 anak-anak dan 21 wanita, telah tewas, dan 950 lainnya terluka di Gaza sejak Senin, kata pejabat medis Palestina.
Kilas balik Penderitaan Palestina dari Masa ke Masa
Dibawah ini beberapa penyerangan tentara Israel yang mengingatkan kita kembali bahwa kekejaman yang mereka lakukan sudah diluar batas. Sebelumnya pada tahun 2009 lebih dari 1.500 orang tewas dalam serangan massif terhadap Gaza dalam tempo seminggu.
Pada bulan November tahun 2012, dalam hitungan 48 jam, Israel melakukan 400 kali serangan udara. Jumlah korban yang terbunuh sebanyak 69 orang, yang terluka 660 orang.
Lanjut pada tahun 2014, terhitung sebanyak 1865 orang korban akibat serangan Israel. Korban luka sejumlah 9563 orang. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita. Selain Korban jiwa, serangan Israel mengakibatkan kehancuran tempat-tempat penting.
Kenapa serangan Israel selalu berulang?
Kebiadaban tentara Israel yang dipertontonkan secara brutal sudah menjadi tak asing lagi bagi negara-negara lainnnya, khususnya negara yang notabene yang penduduknya dominan muslim. Kecaman-demi kecaman tak membuat tentara Israel menghentikan kebiadabannya. Buktinya kejadian tersebut senantiasa berulang kembali.
Semua itu terjadi karena zionis Israel paham betul bahwa penguasa negeri muslim tidak akan melakukan tindakan konkret yang akan membahayakan eksistensi mereka. Mereka sudah sangat hafal bahwa pemimpin negeri-negeri Islam hanya akan melayangkan berbagai kecaman untuk membela Palestina; atau melakukan tindakan secara riil nya tidak akan membahayakan mereka, seperti memberikan bantuan pangan dan obat-obatan.
Tentunya segala tindakan diatas tidak ada yang ditakuti oleh penjajah zionis ini kecuali pengiriman tentara dari negeri-negeri Islam dalam rangka membela dan membebaskan Gaza dan Palestina secara keseluruhan.
Pengiriman tentara ini merupakan aksi nyata yang harus dilakukan oleh penguasa, bukan hanya sekedar retorika semata.
Kebiadaban akan berulang jika penguasa negeri-negeri kaum muslimin hanya terus mengulang tindakan yang sama yaitu hanya sekedar mengecam dan memberi bantuan pangan ataupun obat-obatan, karena pada hakikatnya tindakan tersebut bukanlah solusi mendasar untuk permasalahan Gaza.
Alhasil, para penguasa negeri-negeri Muslim harusnya bersatu dalam satu kepemimpinan. Sehingga kaum muslimin mendapatkan hak dan perlindungan terhadap musuh-musuh yang ingin meruntuhkan kemuliaan agama dan kaum muslimin. Serangan Israel ke Gaza bukanlah masalah kemanusiaan, tapi ini sudah menjadi masalah agama dan tentunya ini menjadi tanggungjawab dan kewajiban kaum muslimin di berbagai penjuru dunia, khususnya para pemimpinnya negeri-negeri muslim.
Penulis: Aslama (Penggiat Literasi)