Taufik
PUISI, Lorongka.com- Secerca harapan sudah tersirat, namun kian lapuh oleh gamangnya hidup, cahaya terang enggan bersinar kembali sepertinya ia paham akan dusta dan luka yang ada, insan yang saling menyalahi alam semesta, seolah dipandirkan perihal kata "cinta dan rindu“ Hemmm.
Sangkaku, pertemuan adalah cara flamboyan melepas kegelisahn hati yang kosong, tenyata datangmu hanya berkedok asmara dan romantisme layaknya tiruan skenario dari film Titanic. Relung hati kian retak dan rasanya hampir keok diterpa sajak menawan darimu.
Emosi kian memuncak ketika harapan ternodai dengan kepedihan, ingin diri memeluk dan membunuhmu secara perlahan agar pedih pun kau bisa rasakan, lalu mengucap seuntaian kalimat, aku bisa memahami dan memaklumi apapun darimu tapi tidak dengan pedihnya kebohogan.
Kini, alam semesta pun memberi kabar dan menyampaikan bahwa harus berhenti dari pahit dan pedih yang mengerogoti hati dan alam pikiran sebab datangnya hanya sesaat lalu pergi tanpa pamit," jadilah indah tanpa bunga mawar".
Penulis : Taufik