Senja/Dok Penulis
PUISI, Lorongka.com- Sore itu aku pergi ke kampus, tak lain untuk memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa akhir.
Bimbingan, revisi, bimbingan, revisi. Lucu kedengarannya, namun harus tetap kujalani.
Aku berjalan menuju ruang pembimbingku. Tapi bola mataku meleset dan tertuju pada ciptaan Tuhan seanggun bidadari, kacau jantungku berdetak dua kali lipat biasanya.
Perlahan aku tetap melanjutkan langkahku dengan detak jantung yang tidak normal, pikirku aneh namun terasa nyata. Perlahan kumenata detak jantung yang gugup ini
Tak ku sangka.
Aku duduk berhadapan dengannya di sebuah taman kampus tongkrongan mahasiswa. Kembali jantungku kacau dibuatnya. Sungguh wanita ini membuatku gila!
Kututup mataku lalu kubuka kembali tuk memastikan bahwa benar itu dia. Dan lagi-lagi detak jantungku seakan berhenti nadiku berdetak cepat tak seperti biasanya.
Aku menatap wajahnya dan melirik matanya dengan lentik nan indah. Senyuman yang dilemparkan padaku sungguh manis bagai sayatan gula. Aku terpaku, terpana dan terpesona padanya.
Diam-diam aku mengangumi wanita itu dan tak sadar terbesit harapanku untuknya. Entah dia juga punya harapan sepertiku. Aku bermasa bodoh saja.
Pertemuan itu membuatku kaku. Harapanku hanya sekedar harapan. Aku cukup mengangumi dirinya. Senyum manisnya tersimpan dalam nalarku.
Aku terbelenggu dalam relung bola matanya. Lentik matanya membuatku jatuh tak berdaya, senyuman manis darinya membawaku jauh di ujung mimpi. Aku tersadar ini hanyalah ilusi aku hanya bisa mengaguminya.
Aku hanyalah lelaki biasa yang memiliki sepucuk harapan pada seorang wanita yang kutemui dan jadi pujaanku di relung mimpi.
_Sabtu, 13 November 2021
Penulis: A. Yhustika Nur Elvandrari