Siti Fassa Faradilla
LorongKa.com - Benua Eropa menjadi salah satu diantara benua di dunia. Eropa dikenal orang luas sebagai benua dengan negara-negara maju dan benuanya orang putih. Terletak di sebelah barat yang langsung berbatasan dengan benua Asia yang kemudian dinami Eurasia.
Benua dengan iklim subtropis ini dikenal karena kekuasaan dan peradabannya yang tinggi. Sehingga banyak negara benua Eropa yang pernah menjajah negeri-negeri di luar mereka dan menguasai tempat maupun hasil kekayaan untuk kepentingannya.
Ada Inggris, Portugis, Spanyol, Belanda, Perancis yang pernah menjajah negara diluar Eropa dengan maksud tertentu disertai penyebarluasan agama yang mereka anut ke wilayah jajahan. Mereka mengirim missionaris untuk menyebar agama dengan harapan semakin banyak menjadi pengikut agama Kristen dan Katolik. Misi ini dikenal dengan semboyan Gospel.
Jauh sebelum negara-negara tersebut melancarkan penjajahan, wilayah mereka pernah sebagai bekas peradaban Islam yang sampai saat ini masih terlihat jejaknya. Salah satu negara yang pernah dijadikan tapak tilas peradaban Islam adalah kota Cordoba, Spanyol.
Spanyol yang terkenal sebagai negeri matador menyimpan banyak peninggalan Islam. Masa lalu Islam di Eropa eksis dan mengalami perkembangan pesat di kota Cordoba. Kota ini dijuluki The City of Light dimana semua agama hidup berdampingan di kota ini.
Masuknya Islam ke Spanyol mulai dimasuki oleh kekuasaan Thariq bin Ziyad pada tahun 711 M melalui jalur Afrika Utara. Saat itu, umat Muslim menjadikan Andalusia atau pemberian nama sebelum “Spanyol” oleh orang Arab sebagai pusat perkembangan Islam masa itu.
Bermukimnya Islam di Spanyol menimbulkan gebrakan bagi Eropa untuk bangun dari keterpurukan. Cordoba yang saat itu mulai bermunculan cendekiawan dan tokoh intelektual seperti Ibnu Tufayl, Ibnu Bajjah, dan Ibnu Rusyd dijadikan kota tercanggih di Eropa. Dilansir dari catatan terdapat 70 perpusatakaan, ratusan masjid, dan ribuan kastil.
Islam di Spanyol telah mengalami perkembangan yang besar sehingga membawa dampak yang kuat pada bidang ilmu dan pengetahuan khususnya di Eropa dalam kurun waktu 7,5 abad. Keberhasilan Islam ini didapat pula dari usaha pemimpin yang berwibawa dan terbuka mempelopori sektor-sektor kehidupan di Spanyol.
Para pemimpin Islam di Spanyol diantaranya Abd al Rahman al Wasith, Abd al Rahman al Dakhil, dan Abd al Rahman al Nasir. Beliau-beliau ini sangat menjunjung toleransi beragama terhadap kaum agama lain seperti Nasrani dan Yahudi yang ikut andil memajukan Spanyol sebagai pusat peradaban. Bagaimanapun juga sebelum Islam hadir kaum merekalah yang lebih dulu menempati Spanyol.
Kesaksian masyarakat Eropa terhadap Spanyol dibawah pengaruh Islam membentuk hubungan baik politik, sosial, perekonomian, dan yang paling terfokus adalah pemikiran dan ilmu. Majunya intelektual dari Spanyol melahirkan berbagai ilmu seperti ilmu sains, fiqh, filsafat, kesenian, bahasan dan sastra, dan pembangunan fisik.
Bahkan banyak orang Nasrani Eropa pergi belajar ke Universitas Islam yang ada di Spanyol, misalnya di kota Cordoba, Seville, Malaga, dan Granada. Mereka giat menerjemahkan pustaka karya ilmuwan Muslim dan pulang untuk mendirikan sekolah dan universitas versi mereka.
Karena terkenal dengan pusat keilmuan dan intelektual, ada bangunan yang dijadikan icon Cordoba dan simbol hubungan harmonis antaragama. Bangunan tersbeut bernama Mezquita, yaitu dulunya adalah masjid yang kini diresmikan menjadi gereja. Mezquita menyimpan banyak makna karena peradaban Islam pernah singgah disana selama lima abad.
Ciri utama bangunan Mezquita adalah bentuk kubah yang dijadikan pintu masuk dan terdapat mihrab dengan ukiran huruf Arab. Dahulu Mezquita bisa menampung lebih 2.400 jamaah karena menjadi masjid terbesar di Eropa. Lalu ketika Islam mulai berakhir abad ke-12 kekuasaan di bawah Nasrani mengubah Mezquita dari masjid menjadi gereja.
Bentuk Mezquita pun menagalami perombakan seperti ornamen khas Roma, lonceng pada menara setinggi 30 meter yang dahulu sebagai tempat mengumandangkan azan, lukisan dan patung Yesus dan Bunda Maria, dan membangun tempat pengakuan dosa. Pada tengah-tengah bangunan tersusun bangku panjang untuk jemaat Nasrani ibadah.
Berubahnya Mezquita dari masjid menjadi gereja mengisahkan kemunduran peradaban Islam di Spanyol. Kemunculan pasukan Kristen Alfonso VI abad ke-11 yang merebut kembali Toledo membuat Islam kelimpungan dan memutar otak untuk tidak mudah menyerah. Bagaimanapun Spanyol mereka anggap tanah mereka karena telah menumbuhkan peradaban yang tentu tidak mudah.
Akhirnya pada tahun 1492 M Islam harus mundur karena beberapa faktor-faktor. Penyebab kemunduran Islam di Spanyol disebabkan faktor intern dan faktor ekstern yang saling berkaitan satu sama lain.
Adapun faktor intern kemunduran Islam di Spanyol yaitu ketidakjelasan pergantian pemimpin, munculnya dinasti-dinasti kecil, dan ekonomi terhambat. Sedangkan dari ekstern adanya konflik dengan Kristen dan kondisi geografis yang tidak memungkinkan.
Penulis: Siti Fassa Faradilla.