Suara Teruslah berbunyi
Andi
Aku adalah suara
Yang tumbuh dan mekar di jalan
Mendebur tembok-tembok istana
Pagar dan pintu belakang
Aku adalah suara
Di gugusan paling depan
Memacu prahara
walau harus menantang terik
Aku adalah suara
Yang terus tumbuh bercabang
Menolak untuk pulang bahkan setelah matahari berkemas
Aku adalah suara
Yang memanggul derita anak jalanan
Sebelum keringat benar punah dan mantra dari tapak tanpa alas
Tuan, hari ini aku pamit
Bukan berarti aku tunduk
Tunggu saja,
Sebentar pasti kembali
Jika bumi masih bersedih