PUISI, Lorongka.com— Hei, iya kamu.
Kamu yang pernah hadir dengan secangkir kopi di pelataran lapuk jalan
bersama dengan cahaya, berselimut yang kusebut gelap.
Selain kopi kamu pilih minuman favoritmu yang aku tak tau apa namanya aku hanya penikmat kopi yang selalu aku seruput disaat pagi datang dan malam.
Aku tak bosan menikmati kopi hitam, pahit itulah favoritku selalu aku pesan saat aku di kedai
Kalau kamu bertanya
kenapa aku suka kopi?.....
kopi tak pernah bohong kalau dirinya pahit dan kopi bukan tetang begadang hingga larut malam bersamamu
dan aku bukan, lelaki kurang ajar dalam secangkir kopi yang dituliskan dalam novel Burhan SJ
kopi yang mengigat kan aku tentnang kejujuran dan kesabaran untuk menghadapi sifatmu yang kadang berubah ubah
Penulis: Irsan Supardi.