Notification

×

Iklan

Iklan

Artikel Terhangat

Tag Terpopuler

Moderasi Beragama Untuk Menghindari Radikalisme dan Terorisme

Minggu, 23 Juli 2023 | 21:58 WIB Last Updated 2023-07-23T13:58:21Z

Tri Ayu Nirmala Hidayati, mahasiswa Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

LorongKa.com - 
Saat ini tindakan radikalisme dan terorisme semakin marak terjadi. Tindakan itu jelas mengancam UUD dan keutuhan NKRI. Maka, kita sebagai generasi penerus bangsa harus waspada dan menghindari tindakan itu. Menghindari tindakan radikalisme dan terorisme dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Diantaranya cinta tanah air, menanamkan akhlak, pendidikan Agama dan pendidikan Kewarganegaraan dengan baik. 


Tindakan-tindakan tersebut sangat penting membentuk karakter bangsa. Pembelajaran moderasi beragama sudah mencakup itu semua. Dapat dibuktikan dengan moderasi beragama yang mengajarkan berperilaku yang baik, tidak mengabaikan ajaran agamanya namun menghormati pemeluk agama yang lain, juga menanamkan nilai kebangsaan dalam diri. 


Moderasi sendiri artinya ditengah-tengah, tidak condong kanan maupun kiri. Moderasi berarti mengambil jalan tengah atau adil dan berimbang. Sedangkan kata beragama dapat diartikan moderasi beragama merupakan perilaku ditengah-tengah dalam kehidupan beragama. 


Cinta tanah air dapat membuat kita terhindar dari tindakan terorisme dan radikalisme karena tindakan terorisme diawali dengan pemikiran radikal yang menentang dasar negara. Tindakan terorisme merupakan tindakan yang membuat masyarakat merasa tidak nyaman dan tidak aman. Dasar negara kita mengatur agar masyarakatnya merasa nyaman dan aman. 


Pendidikan agama juga berperan penting disini yang mana agama menanamkan rasa cinta tanah air. Rasa cinta tanah air bukan berarti boleh melanggar syari’at agama walau yang dilarang agama tidak dilarang negara. Di Indonesia sendiri memiliki banyak agama, sehingga tidak adil jika menggunakan satu aturan agama saja. Namun, tentu pancasila sebagai dasar negara sudah memenuhi dasar ajaran semua agama yang ada. 


Pendidikan agama sangat penting agar kita tidak salah paham dan mengerti dengan jelas pelajaran keagamaan dan nash Al-Qur’an maupun Hadits. Pendidikan agama juga mengajarkan kita bertoleransi. Pendidikan agama mengajarkan kita berdamai dengan pemeluk agama lain dan tidak memaksa pemeluk agama lain untuk masuk agama kita. Juga tidak memaksakan untuk mengamalkan ajaran agama kita. 


Ajaran agama juga membuat kita memahami perilaku yang baik dan perilaku yang buruk agar tidak terjerumus dalam sesuatu yang salah seperti tindak terorisme. Pelaku tindak radikalisme dan terorisme banyak menggunakan dan mengatasnamakan agama. Padahal, apa yang mereka lakukan jauh dari ajaran agama. Agama jelas dirugikan dengan hal ini, agama dipandang buruk dengan adanya kejadian ini. 


Pendidikan kewarganegaraan juga berperan penting untuk menciptakan kerukunan di masyarakat. Masyarakat yang rukun akan mengurangi kemungkinan pemahaman yang menyeleweng. Karena, lingkungan akan sangat berpengaruh bagi seseorang. Bimbingan dan pendidikan yang kurang bisa membuat seseorang melakukan tindak terorisme. 


Pendidikan kewarganegaraan sangat penting untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan moral yang baik bagi generasi penerus bangsa. Penanaman moral atau akhlak yang baik sangat penting untuk masa depan bangsa agar generasi penerus bangsa terhindar dari perilaku kriminal dan perilaku yang dilarang oleh agama. Tindakan radikalisme dan terorisme jelas berbeda dari perilaku akhlak yang baik. 


Hal itu menunjukkan bahwa pembelajaran moderasi beragama juga termasuk dalam perilaku akhlak. Moderasi beragama bukan berarti mengabaikan ajaran agama, namun justru banyak mengamalkan ajaran agama. Dengan moderasi beragama, kita juga menghindari untuk membahayakan diri sendiri dan orang lain. 


Mengingat nilai moral atau akhlak saat ini semakin menurun, kita seharusnya berusaha meningkatkan nilai akhlak agar semakin baik. Apalagi, dengan perkembangan teknologi yang ada dimana banyak yang berkomentar kasar dimedia sosial. Pada akhirnya, banyak yang meniru perilaku buruk yang ditampilkan dimedia sosial tanpa memikirkan dampak perbuatan tersebut. 


Maka, kita harus memilih dan menganalisis sesuatu yang kita dapat dari media sosial maupun media informasi. Kita harus mengelola dan menganalisis kembali apa yang kita publikasikan di media sosial. Apa yang kita publikasikan dapat berpengaruh bagi generasi bangsa. Pengaruh informasi yang salah juga merupakan penyebab seseorang melakukan tindak radikalisme dan terorisme. 


Penulis: Tri Ayu Nirmala Hidayati, mahasiswa Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

×
Berita Terbaru Update