Nur Khalifah (Komunitas Smart Muslimah Ketapang)
LorongKa.com - Begitu pesatnya perkembangan teknologi dan informasi zaman ini, hingga "isme-isme" yang menyesatkan mulai meracuni banyak pemikiran pemuda hari ini. Para pemuda mulai dicekoki dengan ideologi rusak. Islam hanya sebatas ritual semata. Hingga asing ditengah kehidupan para pemuda. Banyaknya video di media sosial Tiktok, ketika ada beberapa remaja ditanya tentang rukun iman dan rukun Islam, mereka tidak bisa menjawab. Belum lagi kita temui, ketika ada temannya rajin sholat, mereka mengklaim temannya tersebut sudah sangat taat terhadap agama. Padahal sholat adalah kewajiban setiap muslim, Islam seolah-olah asing pada generasi.
Banyak sekali persoalan yang dihadapi oleh Gen-Z, termasuk beban membayar UKT yang semakin mahal, belum lagi susahnya mencari pekerjaan hingga banyaknya Gen-Z menjadi pengangguran. Dilansir dari radar jogja.jawapos.com angka pengangguran dikalangan Gen-Z di Indonesia telah mencapai titik kritikal, sebanyak 9,9 juta orang (22/10/2024). Gen-Z terkena gangguan pada mental, dilansir dari kumparan.com laporan dari Kementrian Kesehatan bahwa 6,1% penduduk yang berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan pada mental, kecemasan dan depresi. Lebih dari 15,5 juta remaja di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. Belum lagi terjerat narkoba, pinjol, judol, miras, seks bebas dan lain-lain.
Semua dampak maksiat dan kerusakan yang terjadi ini adalah buah dari diterapkannya sistem yang rusak merusak yaitu demokrasi kapitalisme yang kita semua mengetahui aturannya rusak sejak diterapkan. Hingga banyak melahirkan aturan-aturan tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan fitrah manusia, seringkali aturannya tidak adil bagi rakyat kecil dan ketika ada kasus besar harus viral terlebih dahulu baru diusut tuntas, sungguh miris!
Di sisi lain Gen-Z terjebak pada gaya hidup yang hedon, serba bebas termasuk gaya hidup yang rusak mengikuti kiblat barat, mulai dari FOMO Fear of Missing Out yaitu perasaan takut akan ketinggalan tren, momen atau informasi-informasi terbaru yang sedang viral, tanpa memikirkan dampak baik atau buruk bagi dirinya dan agama. Selain itu konsumerisme yaitu paham yang mendorong seseorang untuk membeli barang yang berlebihan mengikuti tren dan hedonisme yaitu sebuah pandangan hidup yang menganggap bahwa kebahagiaan adalah tujuan paling utama dalam kehidupan, maunya bebas senang sepanjang hari.
Mengetahui semua fakta yang terjadi pada Gen-Z hari ini miris membayangkan Gen-Z yang seharusnya menjadi generasi penerus kegemilangan Islam tapi sudah dirusak oleh sistem yang tidak berasal dari Islam. Dalam hal ini, harus ada upaya mencegah dan membuka pemikiran pada generasi agar tidak terjerumus terlalu dalam karna Gen-Z memiliki modal besar dalam peradaban, yaitu sebagai agen perubahan, termasuk membangun kehidupan yang shahih sesuai dengan syariat ilahi yaitu Allah yang maha besar.
Demokrasi sistem rusak telah menjauhkan Gen-Z dari perubahan hakiki dengan Islam Kaffah. Islamofobia selalu digaungkan para musuh Islam, agar para pemuda jauh dan merasa asing dengan agamanya sendiri. Padahal jika para pemudanya jauh dari agamanya maka kehancuran akan dekat. Hanya dengan sistem Islam generasi dan umat manusia semua akan selamat dunia dan akhirat jika istiqomah berpegang teguh dengan agamanya.
Semua problem yang sistemik hari ini, akan ditemukan solusinya di dalam Islam, Islam adalah agama yang sempurna hingga menyolusi untuk berbagai permasalahan yang terjadi, aturan Islam mulai dari bangun tidur hingga bangun negara, ada semua di dalam Islam. Muslim sejati ketika mendengar kabar gembira tentang agama mereka,maka mereka akan sami’na wa atho’na yaitu kami dengar dan kami taat dengan menerapkan aturan Islam secara kaffah. Apalagi melihat hancurnya aturan tatanan berkehidupan ketika diterapkannya sistem demokrasi kapitalisme. Maka umat muslim seharusnya tidak akan ragu lagi akan menegakkan Islam.
Ini tentang keimanan yang tertancap di dalam dada seorang muslim, dengan akalnya ia dapat memilih dan meyakini bahwa Rasul adalah utusan Allah dan mengimani Al-Qur’an sebagai kalam dari Allah yang disampaikan oleh Rasulullah untuk kita semua untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka, yang mendukung diterapkannya Al-Qur’an secara kaffah dalam berkehidupan sehari-hari adalah hanya sistem Khilafah Islamiyyah.
Allah swt berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu” QS. Al=Baqarah 208.
Untuk itu, peran Gen-Z sangatlah penting. Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah mengenai 7 golongan yang akan dinaungi Allah pada hari kiamat adalah seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah. Maksud taat disini adalah Gen-Z menerapkan aturan berkehidupan yang kaffah dan melanjutkan kehidupan Islam dalam naungan Khilafah Rasyidah. Gen-Z membutuhkan adanya partai yang akan membina Gen-Z mempunyai kepribadian Islam, agar menancap ketakwaan individunya, yang nantinya istiqomah dalam membela Islam dan membangun peradaban Islam yang gemilang.
Wallahu Alam Bissawab.
Penulis: Nur Khalifah