LorongKa.com - Blokade yang dilakukan Zionis terhadap Gaza yang berlaku sejak 2 Maret 2025 membuat rakyat Gaza semakin mengalami penderitaan dan kelaparan, Zionis dengan sengaja memblokade masuknya bantuan makanan dan membiarkan kaummuslim di Gaza dalam keadaan kelaparan yang parah. Semakin jumawanya Zionis. Zionis terus melakukan genosida dengan cara yang tidak berperikemanusiaan, sungguh cara perang yang sangat keji dan tidak ksatria. Dunia pun bungkam terhadap apa yang terjadi di Gaza. Para pemimpin muslim memilih buta dan tuliterhadap apa yang di derita kaum muslim di Gaza.
Dilansir dari metrotvnews.com, Zionis terus melakukan penderitaan yang berkepanjangan bagi rakyat Gaza yang hidup dibawah pendudukannya, sambil memperluas tanah perampasan sebagai bagian aspirasi kolonial. Yang kita saksikan hari ini bisa jadi adalah Nakba kedua. Ujar Komite Khusus PBB pada Jum’at, 9 Mei 2025.
Mirisnya, dalam kondisi yang semakin parah ini, penguasa negeri muslim belum juga melakukan pembelaan secara nyata dan menyolusi dengan mengirimkan pasukan untuk mengusir penjajah yang keji ini. Seruan jihad yang bergema di seluruh penjuru dunia tak mampu membuka hati para pemimpin muslim. Pemimpin muslim sudah terjangkiti peyakit wahn, cinta dunia dan takut mati. Seruan jihad yang bergema diseluruh penjuru dunia tidak mampu membuka hati para pemimpin muslim.
Lalu bagaimana dengan kita? Yang diminta kaum Muslim di Gaza adalah umat muslim bangkit dan melawan Zionis dan para penguasa yang berkhianat. Lalu menggantinya dengan kepemimpinan Islam yang shahih dengan pengaturan syariat Islam yang kaffah. Yang paling utama adalah mengirimkan tentara muslim untuk membasmi Zionis dan memenuhi kewajiban Islam untuk mereka dalam membebaskan semua tanah Muslim yang sedang mengalami penindasan oleh musuh-musuh Islam.
Banyaknya berbagai solusi yang ditawarkan tapi masih belum bisa membuat Gaza bebas dan mulia.
Berikut solusi yang pernah ditawarkan: Pertama, Solusi dua negara, two-nation state. Mengakui kemerdekaan bagi rakyat Gaza dan hidup berdampingan dengan Zionis. Solusi ini seakan-akan menyelesaikan masalah. Padahal,sama saja kita mengakui entitas Zionis di tanah Palestina. Palestina adalah tanah kaum muslim yang berstatus kharajiyah yang ditaklukkan oleh pemimpin muslim yaitu khalifah Umar bin Khattab. Zionis adalah imperialis dan agresor yang kehadirannya batil untuk diakui. Kaum muslim haram mengakui keberadaannya walaupun hanya sejengkal tanah. Maka kaum muslim harus teliti dan cerdas dalam memandang hal ini.
Kedua, solusi untuk memboikot produk-produk Zionis. Dalam hal ini patut diapresiasi kaum muslim kompak untuk memboikot produk-produk Zionis sebagai bentuk perlawanan dan keberpihakan terhadap kaum muslim di Gaza. Tapi,jika kita dalami hal ini tidak memberikan solusi yang hakiki.
Faktanya banyak perusahaan yang didirikan oleh orang-orang zionis yang masih dikonsumsi oleh masyarakat secara global. Jikapun seluruh rakyat memboikot produk Zionis, maka
tidak akan signifikan terhadap ekspor institusi. Apatah lagi seruan untuk memboikot bukan dari negara, melainkan dari masyarakat dan komunitas semata, sehingga dampaknya akan lebih kecil.
Ketiga, meminta sanksi dari PBB untuk Zionis. Sejak Khilafah Utsmaniyyah diruntuhkan pada tahun 1924, bumi Palestina jatuh dipangkuan Zionis dengan kaum muslim tanpa mengeluarkan harta sedikitpun. Zionis pun berhasil mendirikan negara ilegalnya pada tahun 1948 dan berhasil menduduki tanah Palestina sebesar 77% hari ini yang hanya tersisa tinggal jalur Gaza dan Tepi Barat dan Sungai Yordan.
Keempat, memindahkan warga Palestina ke negara-negara yang aman. Seakan-akan solusi ini bisa menyelesaikan masalah. Sesungguhnya penyelesaian ini sangat “menyesatkan”. Pasalnya, sama saja kita menyerahkan dengan secara tidak langsung tanah Palestina kepada Zionis.
Berbagai solusi yang diberikan sejatinya tidak menyentuh akar permasalahan dan tidak memberikan solusi yang hakiki untuk kaum muslim di Palestina. Kondisi yang sangat mengenaskan ini tak mungkin terjadi jika umat Muslim memiliki perlindungan berupa negara Khilafah. Karena Khilafah akan menjalankan perannya sebagai ra’ain dan junnah untuk melindungi umat Islam dari penjajahan dalam bentuk apapun. Sebagaimana yang dilakukan Khalifah Mu’tasim Billah. Sayangnya, hari ini Khilafah belum ada, sehingga Palestina tidak ada yang membela dan membebaskan secara mulia.
Penyelesaian yang tuntas atas permasalah ini tidak cukup
sekedar mengirimkan doa dan donasi. Melainkan harus diiringi mewujudkan tegaknya kekuasaan Islam dimuka bumi dengan berlandaskan akidah dan syariat Islam. Khilafah adalah satu-satunya junnah umat yang shahih, Khilafah akan melakukan jihad untuk mem-futuhat Palestina dari cengkraman Zionis. Hanya dengan jihad dan Khilafah bisa mengusir Zionis dari tanah Palestina.
Oleh karena itu, harus ada perjuangan untuk menegakkan kembali. Perjuangan ini sudah diawali oleh partai Islam ideologis. Umat harus terus dibangun kesadarannya agar siap berjuang bersama partai ini. Karena,hanya partai inilah yang konsisten memperjuangkan tegaknya aturan Allah secara kaffah dalam wadah Khilafah Islamiyyah.
Penulis: Nur Khalifah