Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gerbang Disforia Dalam Kegelapan

Minggu, 03 Mei 2020 | 07:11 WIB Last Updated 2020-05-02T23:11:29Z
Gerbang Disforia Dalam Kegelapan
Muh.Nurhidayat.S (Kader Gerakan Rakyat Dan Mahasiswa Indonesia Atau Di Singkat Gerak Misi)
"Jika negara sudah tidak sehat lagi, kita harus mengobatinya dengan perlawanan"
(Muh.Nurhidayat.S)

LorongKa.com - Situasi negara indonesia saat ini amat memprihatinkan karena adanya pandemic corona virus. Dalam situasi seperti ini, hal yang tidak bisa di pungkiri yaitu munculnya diskrepansi sosial terhadap negara. Bentuk diskrepansi tersebut adalah anggapan yang berbeda-beda semisal ada yang beranggapan bahwa corona virus di indonesia adalah letupan dari hasil konspirasi para elite kekuasaan yang sengaja di ciptakan.

Begitu pula sebalikanya, banyak yang beranggapan bahwa yang menimpa negara indonesia saat ini adalah murni musibah yang lahir secara alamiah tanpa ada campur tangan kekuasaan. Dari berbagai macam anggapan yang muncul, mungkin hal tersebut mampu menjadi stimulasi untuk mengaktifkan imajinasi berfikir kita. Tetapi saya akan lebih menyoal tentang bagaimana dampak yang akan di timbulkan pasca corona virus.

Saat ini negara mungkin alarmisnya berbunyi sehingga mengeluarkan berbagai macam kebijakan yang katanya untuk memutus mata rantai pandemic corona virus contonya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Artinya bahwa aktivitas-aktivitas sosial akan tidak sama seperti biasanya yang bebas untuk melakukan banyak hal.

Secara fundamentalnya masyarakat yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, kini di himbau untuk tidak bekerja selama pandemic berlangsung dan ketika masyarakat tidak mematuhi himbauan tersebut mereka akan di perhadapkan dengan hukum yang sudah ditetapkan oleh negara. Dalam himbauan yang mengharuskan masyarakat untuk tetap berada dirumah, negara harus mengelurkan anggaran yang cukup besar agar dapat menjamin kebutuhan pokok masyarakat tanpa ada diskriminasi karena wabah corona virus tidak memandang kelas untuk terjangkit.

Bukan hanya itu, dalam dunia pendidikan juga merasakan hal yang serupa. Para pelajar atau mahasiswa kini melakukan proses transformasi ilmu pengetahuan bukan lagi bertatap muka secara langsung melainkan dengan cara online yang pada dasarnya diperantarai oleh alat komunikasi.

Ini bentuk patologi dalam pendidikan karena para pelajar atau mahasiswa harus mengeluarkan banyak modal agar dapat mengikuti pembelajaran. Rentetan persoalan yang saya gambarkan di atas, artinya bahwa aktivitas masyarakat secara keseluruhan tidak lagi berjalan seperti biasanya dan hal inilah yang saya maksud sebagai kegelapan. Kemudian yang mana dimaksud sebagai gerbang disforia dalam kegelapan. Kita buat simulasi agar dapat menjelaskan gerbang disforia tersebut.

“Suatu negara terdapat sebuah masarakat yang awalnya hidup secara tentram dan damai. Namum tak lama kemudian ada peristiwa yang terjadi sehingga menimbulkan ekonomi negaranya ambruk. Di dalam negara tersebut memiliki sosok pemimpin yang hanya berfikir masalah investasi dan seringkali mengutang pada negara lain. Sang pemimpin pun harus berfikir keras untuk mencari cari cara agar ekonomi negara kembali membaik seperti semula. Perasaan disforia (kecemasan) pun timbul dalam diri masyarakat karena membayangkan suatu saat nanti pemimpinnya akan menaikkan semua harga bahan pokok, pendidikan yang akan semakin mahal dengan dalih untuk memperbaiki ekonomi negaranya”

Dari simulasi di atas, telah menggambarkan suatu peristiwa yang pada dasarnya akan berdampak besar pada masyarakat nantinya. Seperti halnya kondisi negara indonesia yang perekonomiannya cukup ambruk saat ini karena banyaknya anggaran yang di butuhkan untuk menangani pandemic corona virus. Kita lihat saja setelah berakhirnya pandemic corona virus, negara akan terus mencari-cari cara agar supaya perekenomian kembali membaik.

Hal ini yang kemudian saya maksud sebagai gerbang disforia masyarakat dalam kegelapan (polemic) karena hipotesa saya setelah meneropong peristiwa saat ini, pasca corona virus harga bahan pokok, pendidikan, bahan bakar minyak dan sebagainya akan naik dengan dalih ingin memperbaiki perekonomian negara indonesia yang ambruk.

Jikalau memang benar hal itu akan terjadi, yakin dan percaya saja bahwa kondisi di dalam negara indonesia akan sangat kacau. Kita lihat saja rentetan sejarah yang pernah terjadi di indonesia salah satunya yaitu pada saat harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan, dberbagai daerah melakukan aksi demonstrasi besar-besaran bahkan menimbulkan kerusuhan besar. Tak bisa di pungkiri bahwa manusia juga memiliki alarm yang terus aktif di dalam dirinya ketika ada persoalan-persoalan yang bertentangan dengan kemanusian atau menjurus pada dehumanism.

Penulis: Muh.Nurhidayat.S (Kader Gerakan Rakyat Dan Mahasiswa Indonesia Atau Di Singkat Gerak Misi)
×
Berita Terbaru Update