Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Solusi Baby Blues dalam Islam

Sabtu, 03 Juni 2023 | 17:21 WIB Last Updated 2023-06-03T09:21:48Z

Vinda Puri Orcianda 

LorongKa.com -
Ibu adalah tonggak peradaban, karena seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Tak heran bila ada ungkapan bila ingin merusak sebuah peradaban, maka rusaklah wanitanya. Namun hari ini yang kita dengar adalah kasus dimana seorang Ibu tega membunuh anaknya sendiri dikarenakan faktor baby blues. 


Di Indonesia sendiri kini kasus baby blues sudah sangat mengkhawatirkan. Hal ini tertulis didalam data laporan Indonesia National Adlescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2023 yang menuliskan sekitar 25 persen perempuan di Lampung mengalami gangguan depresi setelah melahirkan (Republika.co.id,28/05/2023). 


Dan menurut data penelitian nasional tercatat 50-70 persen Ibu di Indonesia telah mengalami gejala minimal dan gejala sedang baby blues syndrom dan ini tertinggi ketiga di Asia. ( detikhealth.com, 26/05/2023). 


Baby blues syndrom sendiri adalah bentuk kesedihan atau kemurungan yang dialami seorang Ibu yang baru melahirkan. Baby blues syndrom bersifat temporary atau sementara dimana masa munculnya biasanya sekitar dua hari sampai 3 minggu sejak kelahiran bayi. 


Baby blues juga sering diartikan sebagai gangguan ringan yang sering muncul pada minggu pertama pasca persalinan dimana ibu yang mengalami syndrom ini sering merasakan kecemasan tanpa sebab, mudah tersinggung tanpa sebab, mudah kehilangan kesabaran, lebih sensitive,  sampai tidak percaya diri pada kemampuannya sebagai seorang ibu, dan merasa khawatir kepada bayinya. 


Bila gejala ini tidak tertangani dengan benar maka dapat menjadi depresi yang lebih berat lagi bahkan bisa menyebabkan gangguan hubungan terhadap anak, suami dan keluarga bahkan orang sekitar. 


Dikutip dari (republika.co.id, 28/05/23),  menurut Ketua Komunitas perempuan dari Wanita Indonesia Keren (WIK) dan psikolog, Maria Ekowati dalam jumpa pers “WIK Dorong Kesehatan Mental Masuk dalam UU Kesehatan” di Jakarta Selatan menjelaskan, kondisi syndrom baby blues ini biasa terjadi dikarenakan faktor hormonal meskipun seorang wanita telah menyiapkan dirinya menjadi seorang Ibu. 


Bahkan Maria juga menuturkan kondisi baby blues bisa menjadi semakin parah saat dialami oleh wanita dengan kasus hamil dikarenakan 'kecelakaan', rumah tangga yang tidak harmonis, dan kasus KDRT. 


Mental yang terganggu memang sudah tentu akan lebih sering dialami oleh para ibu di era sekuler kapitalis seperti saat ini. Dimana segala permasalahan yang berkembang di masyarakat akan terdampak kepada lingkup terkecil seperti keluarga. 


Tingginya kasus baby blues di Indonesia sangat jelas menggambarkan kesehatan mental para Ibu yang sangat mengkhawatirkan, dan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang salah satunya adalah kurangnya kesiapan pasangan menjadi orang tua. 


Kurikulum yang diterapkan oleh negara saat ini menjauhkan generasi muda menjadi generasi yang siap mental, bukan hanya memimpin dirinya namun juga rumah tangganya kelak dan menjadikan itu standar kompetensi yang wajib dimiliki. 


Dalam sistem sekuler saat ini tercipta pandangan bahwa pria dan wanita sama perannya dalam kehidupan. Padahal dalam kenyataannya Islam memilah peran pria sebagai pemimpin dan wanita sebagai pendidik bagi anak-anaknya, dimana peran keduanya sangat berbeda. 


Belum lagi dikarenakan dampak ekonomi negara, juga mampu membuat rumah tangga yang seharusnya bisa berjalan selaras dan ideal, ternyata pada akhirnya menjadi institusi terkecil yang paling cepat terdampak imbasnya dan sangat berpotensi untuk menimbulkan mental yang terganggu pada seorang wanita. 


Dalam sistem Islam warga negara dijamin pendidikan dan bahkan diberikan kurikulum khusus untuk memahamkan agamanya secara utuh dan sempurna, sehingga dengan begitu akan membentuk kepribadian yang sangat paham tujuan penciptaannya di muka bumi bukan hanya sekedar mengikuti keinginan pribadi saja. 


Mereka yang berada didalam kepengurusan daulah Islam harus bisa menjalankan peran masing-masing, dan harus paham bahwa apapun yang dilakukannya akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT. 


wanita dalam sistem Islam keberadaannya sangat dilindungi karena kemuliaan dari posisi wanita tersebut. Islam menggambarkan dengan jelas bagaimana beratnya beban wanita dalam keadaan hamil, melahirkan dan menyusui. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an 


Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. (QS.Luqman :14) 


Dalam ayat tersebut jelas digambarkan bahwa wanita itu adalah makhluk yang lemah secara fisik, dan kehamilan membuat kondisi ini menyebabkan bertambahnya kelemahan fisik dari seorang wanita. Maka dari itu wanita sangat dilindungi karena perannya sangat besar dalam menciptakan peradaban terbaik bagi sebuah negeri. 


Dalam permasalahan ekonomi juga para wanita tidak boleh dibebankan dengan problematika ini, segala kebutuhan seorang wanita menjadi tanggung jawab suami dan peran wanita cukup berfokus di dalam ranah keluarganya saja, sehingga seorang Ibu bisa memfokuskan dirinya dalam mendidik anaknya sebagai generasi penerus bangsa. 


Bahkan ketika tidak ada yang mampu untuk menafkahi seorang wanita, maka negara yang bertanggung jawab untuk menafkahi wanita tersebut, sehingga tidak memerlukan fokus fisik dan psikis dari seorang wanita untuk memikirkan keberlangsungan hidupnya karena semua sudah dijamin oleh negara. 


Beginilah negara dengan sistem Islam melindungi para wanita dari pintu-pintu gangguan kesehatan mental dan memuliakan posisinya. Suport sistem semacam inilah yang amat dibutuhkan oleh seorang wanita, sehingga kasus-kasus baby blues dapat dihindari. Wallahu 'alam bishawab.


Penulis: Vinda Puri Orcianda 

×
Berita Terbaru Update